Pacu Semangat dengan Mengenang Masa Lalu
Ia berasal dari kata
Yunani. Nostos yang berarti rumah, dan algia yang artinya penderitaan.
Meski terkadang kembali menorehkan sebersit elegi di hati, nostalgia
ternyata punya manfaat bagi kesehatan.
Itu disampaikan psikolog dari Southampton University, Dr Constantine Sedikides dan Tim Wildschut, seperti dikutip laman Mirror.
Menurut mereka,
perjalanan menyusuri kenangan masa lalu akan membuat seseorang lebih
optimistis dan terinspirasi akan masa depan. Mengingat kenangan perih di
masa lalu, membuat hidup lebih bermakna dan kematian tak lagi terasa
menakutkan.
Namun, hanya tak semua
orang bisa ‘menikmati’ proses nostalgia itu. Untuk mengujinya, peneliti
menginduksi beberapa orang dengan emosi negatif. Mereka diminta
mengingat peristiwa buruk dalam hidupnya.
Ternyata, orang-orang
yang pernah mengalami depresi dan kekhawatiran akan kesepian, lebih
mungkin mengalami nostalgia. Dengan begitu, mereka juga lebih mudah
dimotivasi. Orang-orang yang menyukai keintiman dalam hubungan, juga
mudah bernostalgia.
Alat terkuat untuk
memunculkan nostalgia dalam pikiran, tak lain adalah musik. Sebuah
penelitian di Belanda mengungkapkan, musik yang memicu nostalgia, juga
membuat seseorang terasa lebih hangat.
Mendukung penelitian itu,
studi di China membuktikan bahwa nostalgia lebih sering terjadi pada
udara dingin. Seseorang yang berada di ruangan bersuhu 20 derajat
celcius, lebih mungkin menikmati nostalgia dibanding orang yang berada
di kamar hangat.
Hasil penelitian itu bisa diterapkan dalam keseharian.
Saat merasa jenuh, tak
ada salahnya menyingkir sejenak untuk menikmati momen nostalgia. Usai
itu, sesaplah rasa optimisme yang ada. Cara itu bisa menjadi suntikan
semangat baru untuk menghadapi beban masa kini. epsilon
0 komentar:
Om swastyastu