Jomblo Karena Pilihan? Ciyus?

Pernahkah Anda mendengar seseorang menjelaskan alasan bahwa dirinya jomblo karena pilihan dengan alasan seperti, “Ah gue emang tipe pemilih sih,” “Gue milih-milih jodoh, musti liat semuanya dulu baru gue bakalan PDKT,” atau alasan serupa lainnya yang menjadi pembelaan mengapa dirinya belum pacaran atau terlihat dekat dengan gebetan manapun.
“Jomblo karena pilihan” menjadi realita palsu yang banyak digunakan orang-orang dewasa. Mungkin Anda termasuk orang yang menggunakannya juga dalam kehidupan Anda sehari-hari sekarang ini.
Seseorang layak menyebut dirinya “pemilih” bila dia mampu mendapatkan pilihan yang diinginkan, atau setidaknya berada dalam realita bahwa dia memiliki sejumlah pilihan, atau sanggup menciptakan pilihan. Hanya ketika orang tersebut memiliki Power to Bargain atau Power to Choose, barulah paradigma dan realita “jomblo pemilih” menjadi masuk akal. Orang tersebut memang mampu kapan saja memilih dan memutuskan pasangan terbaik yang ingin ia miliki.
Namun jika orang tersebut tidak memilikinya, itu berarti ia hanya berlagak saja memiliki pilihan dan menjadi seorang pemilih dalam petualangan romantikanya. Lebih parah lagi jika bukan saja ia tidak mampu memilih dan memiliki gebetan yang ia inginkan, bahkan ia sendiri kemungkinan besar belum memiliki opsi apapun untuk dipilih.
Ilusi realita “jomblo karena pilihan” yang dipakai akan memberikan dampak negatif pada diri Anda. Jika Anda gagal mendekati dan mendapatkan gebetan yang diinginkan, Anda bisa dengan mudah mengumandangkan alasan, “Ah, santai aja, toh si doi itu emang bukan tipe gue.” Defense mechanism yang muncul untuk menyelamatkan ego Anda tersebut akan menghalangi untuk mengambil pelajaran atau melihat kekurangan apa yang perlu diperbaiki untuk memastikan lain kali berakhir dengan hasil yang berbeda.
Ilusi “jomblo pemilih” mencegah Anda untuk melihat ke dalam diri sendiri, mencegah Anda untuk lebih mengenali kekurangan yang Anda miliki, terlebih lagi mengakuinya. Ilusi tersebut membuat Anda berpikir kalau Anda mampu membuat pilihan sementara kenyataannya tidak pernah ada pilihan sama sekali. Menghambat diri Anda untuk memperbaiki diri, terus tenggelam dalam pusaran yang gelap, sampai akhirnya ketika Anda sadar dan ingin mengubah keadaan, semuanya sudah terlambat.

 Anda beneran jadi jomblo karena pilihan, tapi karena tidak masuk pilihan siapapun.

Mulai detik ini biasakan untuk berseru, “Bullshit!” kepada setiap teman Anda yang menyatakan bahwa dirinya adalah “jomblo karena pilihan,” sementara kenyataannya Anda bisa melihat sendiri itu adalah alasan superfisial yang lebih nyaring daripada tong kosong manapun. Jangan lupa untuk berseru, “Bullshit!” pada diri Anda sendiri setiap kali Anda mendapati mulut dan kepala Anda ingin memakai realita bodoh itu.

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Cara Memiliki Kepribadian Yang Menarik

Kepribadian yang menarik terdiri dari macam-macam faktor. Mulai dari penampilan, gaya berbicara, sikap, wawasan dan pola pikir Anda. Dan perlu Anda ingat, meskipun penampilan dan uang juga berpengaruh namun seseorang yang memiliki penampilan menarik, cantik, ganteng ataupun kaya raya belum tentu memiliki kepribadian yang menarik.


Kepribadian adalah sesuatu dari diri Anda yang lebih bersifat internal namun dapat dilihat dan dirasakan orang lain.

Salah satu faktor utama dalam pembentukan kepribadian yang menarik adalah HIDUP YANG MENARIK. Agar Anda dapat memiliki kepribadian yang menarik, pertama-tama Anda harus memiliki dan menjalani kehidupan yang menarik. Yang penuh dengan petualangan, pergaulan luas, pengalaman-pengalaman baru yang unik dan menyenangkan. Anda harus menyukai dan menikmati hidup Anda terlebih dahulu sebelum membuat orang lain tertarik ingin tahu tentang Anda dan kehidupanmu.
Kalau hidup Anda hanya berputar-putar sekitar kampus atau kerjaan, lalu pulang ke rumah dan maen internet, Facebook, main video game berjam-jam, lalu setiap akhir minggu Anda hanya diam di rumah dan tiduran atau nonton drama Korea seharian, tidak pernah jalan, bersenang-senang dengan teman-teman Anda dan mencoba hal-hal baru, maka kemungkinan besar hidup Anda tidak menarik dan membosankan.

Kalau Anda sendiri merasa hidup Anda sucks, bagaimana Anda mengharapkan akan ada orang yang tertarik untuk masuk dalam kehidupanmu?
 Dan ketika Anda bertemu gebetan, hal apa dari hidup Anda yang bisa Anda ceritakan untuk menarik perhatiannya? Hidup Anda saja membosankan. Dan itu jelas menjadikan Anda orang yang membosankanjuga.
Tidak menarik.
Coba lihat teman-teman Anda yang memiliki kepribadian yang menarik, hampir dapat dipastikan mereka memiliki kehidupan yang menarik. Mungkin mereka suka travelling, jalan-jalan, hiking, camping, atau memiliki hobi yang menarik seperti ngeband, sulap, bikin film independen, hunting photo, suka mengikuti lomba-lomba entah itu sports, arts atau lainnya. Penuh tantangan dan petualangan. Bahkan biasanya pekerjaan mereka pun menarik, pekerjaan-pekerjaan yang menuntut mereka untuk menjadi kreatif, bertemu banyak orang dan tidak membuat klien mereka bosan.
Tentu maksud artikel ini bukan untuk membuat Anda berhenti kuliah atau kerja lalu menarik seluruh tabungan Anda dan berpetualang backpacking di Irian Jaya. Maksud saya adalah, mulailah menjadikan hidup Anda lebih menarik.
Lebih dinamis.
Belajarlah hal-hal baru.
Mungkin Anda bisa mulai mengambil kursus melukis, atau dansa salsa, kalau Anda belum pernah clubbing sekali-kali Anda perlu ikut clubbing dengan teman-teman Anda, ganti fashion-style atau model rambut Anda, ikutan workshop Hitman System atau Lovable Lady, dll. Itu adalah hal-hal yang akan membuat hidup Anda jauh lebih menarik dan seru untuk diceritakan.
Bayangkan Anda bertemu gebetan yang sangat menarik dan intelek, lalu Anda mulai ngobrol dengannya. Ketika dia bertanya apa saja kegiatan Anda, Anda bercerita tentang kemonotonan hidup Anda. Yah gitu-gitu aja. Nothing much. Dull. Gak menarik. Kuliah, kerja, chatting dan baca komik. That’s it.
Tapi sekarang coba Anda bayangkan apabila Anda ngobrol dengan antusias, penuh semangat dan bercerita bagaimana Anda kemarin pergi hiking dan hampir jatuh dari jurang, atau Anda bercerita bagaimana tegangnya Anda mencoba hang-gliding atau arung jeram. Anda bercerita bagaimana Anda mendorong mobil Anda yang mogok sejauh 3 kilometer. Bercerita bagaimana Anda bikin film independen yang lucu dan gokil bersama teman-teman Anda. Bagaimana Anda ikutan clubbing dengan teman-teman Anda dan ada seorang gay yang mencoba mendekati Anda. Bagaimana Anda menyewa bajaj dan balapan bajaj dengan teman Anda.
Seru sekali bukan?
Bahkan dengan membayangkannya saja sudah terasa betapa menariknya hidup Anda.
Tentu saja Anda tidak harus melakukan semua yang saya tulis di atas. Itu hanya contoh saja. Dan saya yakin Anda mengerti maksud saya. Dan kalau Anda memiliki hidup yang menarik, pasti Anda juga punya cerita-cerita seru lainnya yang membuat orang lain tidak bosan-bosan mendengarkan Anda.
Kalau hidup Anda membosankan, Anda akan menjadi orang yang membosankan. Sebaliknya, kalau hidup Anda penuh dengan hal-hal menarik, otomatis Anda akan menjadi orang yang menarik. Pria tertarik dengan wanita yang menikmati dan menjalani hidupnya dengan penuh semangat. Wanita tertarik dengan pria yang memiliki hidup yang menarik.
Orang yang hidupnya membosankan biasanya memiliki kepribadian yang monoton, kesepian dan haus untuk mendapatkan pacar karena berharap dengan adanya pacar akan menambah kedinamisan dan warna-warni pada hidupnya. Tapi tidak ada orang yang ingin menjadi pacar orang yang berpikiran seperti ini.
Kenapa?
Karena justru gebetan Anda mengharapkan untuk bertemu seseorang yang akan memberinya petualangan, pengalaman-pengalaman seru dan menambah kedinamisan dalam hidupnya. Dan kalau Anda bisa memberikan hal itu, maka ia akan sangat tertarik pada Anda.
So, GO OUT THERE AND GET A LIFE!

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Tips Ngobrol Asik Dengan Wanita

Tidak mampu bercakap-cakap dengan baik berarti Anda akan gagal menciptakan ketertarikan dengan wanita. Percakapan sejatinya adalah sebuah sungai dan seringkali Anda hanya perlu mengambang di permukaannya, ikuti arusnya dan nikmati percakapan yang terjadi dengan santai dan alami.
Namun, seringkali, Anda harus mengambil kendali sebuah percakapan dengan wanita yang Anda sukai secara maskulin dan dominan agar Anda bisa membawanya ke topik yang menarik dan menguntungkan bagi Anda. Bagaimana caranya untuk bisa bercakap-cakap dengan baik, berikut ini adalah tips yang bisa Anda praktekkan dengan mudah.

Pertama, Anda WAJIB untuk punya satu atau dua cerita menarik andalan dari hidup Anda yang Anda hapal di luar kepala untuk menjadi bahan percakapan di mana saja dengan siapa saja. Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi takut terjebak dalam momen-momen awkward karena kehabisan topik di tengah pembicaraan.

Wanita menyukai cerita yang penuh rollercoaster emosi dan konflik yang berakhir positif. Karena itulah cerita Anda tentang kehidupan membosankan Anda di kantor atau kecerobohan Anda sehingga menyerempet mobil lain sama sekali tidak akan membuatnya tertarik.  Sebagai gantinya, ceritakan tentang satu pengalaman Anda memancing bersama Ayah di masa kecil yang menjadi momen terindah yang bisa Anda kenang tentang Ayah Anda. Dan ingat, ceritakanlah cerita yang jujur dan tulus, agar dia bisa menangkap emosi yang Anda tumpahkan.

Kedua, jadikan pertanyaan sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kebanyakan pria menjadikan pertanyaan sebagai satu-satunya bentuk percakapan mereka dalam kencan. Akibatnya, bukannya menjadi pria yang membawa percakapan menarik, mereka malah terjebak menjadi pria pewawancara.
Hindari mengajukan pertanyaan formulir ala “Tinggal di mana”, “Kerja di mana”, “Sekolah di mana” dan ribuan pertanyaan wawancara basi lainnya. Sebagai gantinya, ajukan pertanyaan yang menarik dan bisa dibahas seperti, “Bila kamu tahu bahwa hidupmu tinggal satu hari lagi, makanan apakah yang akan kamu makan di hari terakhir? Kenapa?” Apapun jawabannya, Anda akan bisa membahasnya menjadi sebuah percakapan menarik dan ditutup dengan ajakan kencan ke restoran yang menyajikan makanan yang dia sebutkan tadi.
So, masih bingung mau ngobrol apa?


epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Jangan Terlalu Serius Mendekati Wanita

Proses romansa seharusnya tidak lain dari sekedar eksperimen sosial yang menyenangkan, bukannya sebuah ambisi atau ajang pembuktian diri. Jadi salah satu strategi terbaik yang perlu Anda miliki ketika melakukan sejumlah pendekatan adalah membiasakan diri untuk tidak mempedulikan reaksi yang Anda dapatkan.
Tidak-mempedulikan bisa berarti:
  • tidak melakukan mengharapkan respon tertentu
  • tidak menganggap pujian, afirmasi, pelukan, atau respon positif lainnya lebih bernilai daripada respon negatif seperti tidak membalas SMS, penolakan, marah, dsb
  • tidak cepat-cepat menganalisa respon yang diterima, dan
  • tidak menganggap respon apapun sebagai penilaian-finalnya terhadap pribadi Anda.
Anda perlu sering mengevaluasi diri apakah Anda sedang terjebak mendekati gebetan wanita Anda dengan tujuan untuk mendapatkan dan memilikinya, karena yang akan terjadi justru kebalikannya.
Seperti yang bisa Anda baca dalam artikel Hitman System, bahwa semakin Anda mengejar dan menyakinkan wanita, apalagi dengan terang-terangan menunjukkan Anda memiliki minat yang lebih dari sekedar menghabiskan waktu dan bersenang-senang, semakin dia akan berlari menjauh dari Anda.
Jadi dorong diri Anda untuk melakukan eksperimen ini-itu dengan setiap wanita yang Anda temui. Jangan terperangkap dalam pemikiran sayang-ah-nanti-ngga-bisa-ketemu-yang-gini-lagi, karena jumlah wanita di luar sana ada lebih dari dua lusin!
Jangan juga merasa takut tergelincir dan melakukan kesalahan (kecuali bila Anda jelas-jelas tahu apa yang akan Anda lakukan itu super ngaco).
Dale Carnegie, seorang tokoh pelatih pengembangan diri yang terkenal, pernah berkata, “People rarely succeed unless they have fun in what they are doing.”
Banyak momen paling berkesan dari pengalaman saya bersama wanita terjadi ketika justru saya sedang santai dan bersenang-senang daripada berusaha serius. Bahkan bila ditelusuri lebih lanjut, rasanya hampir segala sesuatu yang saya banggakan dalam hidup saya itu terjadi ketika saya kembali menjadi seorang anak yang ingin bermain untuk belajar dan belajar untuk bermain.
Beli sebuah cermin kecil dan simpan dalam dompet. Bila Anda sedang memikirkan cara mengajak seorang wanita jalan, atau ngobrol dengan seseorang yang ingin Anda kenal lebih lanjut, keluarkan cermin tersebut untuk mengecek apakah wajah Anda terlihat santai tanpa menyimpan ambisi apapun.

Berhentilah menjadi sopir bis yang beringas dan kebut-kebutan mengejar setoran.
Jadilah Dunia Fantasi.

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

5 Alasan Kenapa Pria Ditolak Dalam PDKT

Sobat pria, apakah Anda sudah pernah ditolak oleh wanita? Anda mungkin bertanya-tanya, “Saya sudah melakukan pendekatan yang begitu intensif dan strategik terhadap si wanita, tapi kenapa saya masih juga ditolak? Saya kurang apa? Mengapa cinta saya ditolak?” sambil mereka-reka setiap langkah yang sudah Anda ambil.
Secara mendasar, kegagalan proses pendekatan bertumbuh dari dua bibit kecil, yaitu takut gagal dan tak mau gagal. Namun secara umum, berikut adalah beberapa penyebab kegagalan PDKT yang paling banyak masuk ke kotak konsultasi Hitman System:

Terjebak permainan menjadi Nice Guy

Wanita selalu berkata bahwa mereka menyukai dan menginginkan sosok pria yang baik, tapi pada kenyataannya secara insting mereka selalu lebih tertarik pada pria yang menantang, agresif, penuh dengan petualangan dan sifat-sifat lain yang banyak dijumpai dalam diri seorang bad boy.Yang seringkali terjadi adalah seorang pria takut dicap jelek oleh wanita yang dia dekati, sehingga memilih untuk main aman dengan menampilkan kepribadian seorang pria yang sangat baik. Anda menjadi pria yang tidak dominan, tidak menantang, tidak agresif, berhati-hati melangkah sehingga kehilangan pesona utama seorang pria yang menarik.

Terlalu banyak mengumbar diri.

Sudah menjadi sifat manusia untuk menghargai sesuatu yang tidak bisa didapatkan dengan mudah. Coba review nilai diri Anda di hadapannya. Apakah Anda selalu berkata ya untuk setiap permintaannya? Apakah Anda selalu siap sedia menjemputnya? Apakah Anda selalu punya waktu untuk melayani percakapan dengannya? Apakah Anda selalu menawarkan diri (agar bisa bersama dengannya)? Bila jawabannya ya, maka wajar nilai Anda di hadapannya tidak seberharga itu. Berikan waktu dan kesempatan bagi target Anda untuk sesekali merasa kehilangan Anda.

Terjebak zona teman saja

Friendzone adalah kejadian pilu di mana Anda berpikir sedang membuat kemajuan luar biasa dalam pendekatan Anda tapi ternyata pada akhirnya hanya dianggap teman akrab saja. Seringkali, seorang pria tidak memiliki keberanian untuk menyelipkan aksi-aksi romansa seperti flirting dan eskalasi sentuhan ke dalam interaksinya bersama wanita. Akhirannya, dia memang menjadi akrab dan nyaman dengan Anda, tapi sebagai teman asik saja, tanpa aroma seorang pria yang sedang melakukan PDKT.

Kehidupan Anda tidak menarik

Pria yang menarik memiliki kehidupan yang menarik pula. Besar sekali porsi penilaian yang wanita ambil dari kehidupan dan lingkaran sosial seorang pria. Bila Anda tidak punya kehidupan yang menarik, setiap hari hanya berkutat di seputar kantor, rumah, gerbang tol saja, tentu wanita tidak tertarik untuk masuk dalam kehidupan Anda. Wanita butuh pria yang kehidupannya memang sudah menarik, bukan pria yang butuh wanita agar kehidupannya menarik.

Anda memang tidak menarik baginya

Banyak pria tidak menyadari bahwa pendekatan dan penolakan adalah hal yang sudah jadi satu paket. Anda tidak bisa melakukan PDKT tanpa menghindari penolakan sepenuhnya. Perlu Anda ketahui bahwa selalu ada wanita-wanita yang tidak akan pernah bisa tertarik pada seorang pria. Itu artinya, bila target Anda ternyata adalah salah satu wanita tersebut, pahami dan segeralah mundur karena apapun yang Anda lakukan tidak akan membuatnya tertarik pada Anda.

 Jauh lebih mudah untuk mencari wanita yang tertarik pada Anda dibanding membuat seorang wanita yang tidak tertarik menjadi tertarik pada Anda.
penolakan

Pas nolak sih bilangnya gitu. Tapi terus jadian sama orang yang nggak gitu…
Apakah satu atau beberapa point di atas berlaku dalam hidup Anda? Perbaiki dahulu sebelum Anda buru-buru mendekati target berikutnya. Ingat lagi, penyebab utama kegagalan pendekatan pada umumnya hanya dua: takut gagal dan tidak mau gagal. Hadapi ketakutan itu, maka Anda akan bisa melakukan pendekatan dengan lebih santai. Good luck!

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Kebangkitan Agama Hindu di Jawa, Indonesia

Saya mengutip dari sebuah forum dan saya tertarik untuk menuliskannya disini. Jangan sampai ada yang tersinggung karena membaca ini karena tidak ada maksud untuk memojokkan. Hanya untuk share aja.
Kebangkitan Gerakan Agama Hindu di Jawa, Indonesia
Oleh Thomas Reuter
Selama 1000 tahun, kerajaan2 Hindu subur di Jawa, sampai datangnya
Islam di abad ke 15. Tetapi, di tahun 1970-an, bangkit kembali
sebuah gerakan Hindu yg menyebar ke seluruh kepulauan Indonesia.
Agama Hindu bahkan mendapat lebih banyak pengikut di saat negara
sedang menghadapi berbagai krisis, terutama di Jawa, pusat politik
di Indonesia.
Berdasarkan riset etnografis atas lima kelompok masyarakat pada
candi2 Hindu besar, tulisan ini menelaah sejarah politik dan
dinamika sosial bangkitnya kembali agama Hindu di Jawa.
Saya tertarik pada Jawa setelah melakukan penelitian selama 10 tahun
di Bali. Kebanyakan masyarakat Bali menganggap diri mereka sebagai
keturunan kaum ningrat kerajaan Hindu Jawa Majapahit yang
menaklukkan Bali di abad ke 14. Jumlah orang Bali yang berziarah ke
kuil2 Hindu di Jawa semakin bertambah. Malah mereka sering terlibat
dalam pembangunan kuil2 dan pelaksanaan ibadah Hindu baru di Jawa.
Mereka juga mendominasi perwakilan kaum Hindu di taraf nasional. Dan
banyak pendeta2 Hindu Jawa yang dilatih di Bali.
Hal yang paling mempengaruhi gerakan ini :

1) Kebangkitan Agama Hindu dalam Konteks Sejarah dan Politik
a)
Banyak orang Jawa masih mempertahankan kepercayaan warisan tradisi
Hindu selama berabad-abad sambil juga memeluk Islam. Kepercayaan ini
dikenal sebagai agama Jawa (kejawen) atau Islam Jawa (Islam abangan,
nama yg dipakai Geertz 1960). Beberapa kelompok masyarakat terpencil
masih tetap memeluk Hindu secara terbuka. Salah satu kelompok ini
adalah masyarakat Hindu yang tinggal di dataran tinggi Tengger
(Hefner 1985, 1990) di Jawa Timur. Orang2 `Hindu’ Jawa yang ditulis
di laporan ini adalah mereka yang tadinya Muslim dan kemudian murtad
untuk memeluk agama Hindu.
Laporan tahun 1999 yang tidak pernah diumumkan oleh Kantor Statistik
Nasional Indonesia memperkirakan terdapat 100.000 orang Jawa yang
secara resmi murtad atau `kembali lagi’ pindah dari Islam ke Hindu
dalam waktu 20 tahun terakhir. Pada saat yang bersamaan, cabang
organisasi Hindu (PHDI) Jawa Timur mengatakan bahwa umatnya
bertambah sampai berjumlah 76.000 di tahun ini saja. Angka ini tidak
sepenuhnya dapat dipercaya, dan tidak dapat pula menggambarkan
besarnya kebangkitan agama Hindu di Jawa karena ini hanya
berdasarkan nama agama yang tercantum di KTP dan hanya berdasarkan
laporan agama resmi. Menurut pengamatan saya, banyak yang pindah
agama tapi tidak melaporkan diri.
Meskipun demikian, perhitungan jumlah orang Hindu di Jawa ternyata
lebih banyak daripada orang Hindu di Bali. Data yang dikumpulkan
secara independen selama penelitian saya di Jawa Timur menunjukkan
bahwa tingkat cepatnya proses pindah agama melesat secara dramatis
selama dan setelah jatuhnya Pemerintahan Rezim Suharto di tahun
1998.
Sebelum tahun 1962, agama Hindu tidak diakui secara nasional
sehingga orang2 beragama Hindu tidak bisa mencantumkan agama mereka
secara resmi. [2] Permohonan pengakuan Hindu sebagai agama resmi
diajukan oleh organisasi agama dari Bali dan dikabulkan di tahun
1962 demi kepentingan masyarakat Bali yang mayoritas adalah Hindu.
Organisasi yang terbesar yakni Parisada Hindu Dharma Bali yang
kemudian diubah menjadi PHD Indonesia (PHDI) di tahun 1964, berupaya
untuk memperkenalkan Hindu secara nasional dan bukan hanya milik
Bali saja (Ramstedt 1998).
Di awal tahun 70-an, orang2 Toraja Sulawesi mengambil kesempatan ini
dengan memeluk agama nenek moyang mereka yang banyak dipengaruhi
oleh Hindu. Masyarakat Batak Karo dari Sumatra di tahun 1977 dan
masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan di tahun 1980 juga melakukan
hal yang sama (Bakker 1995).
b)
Identitas agama menjadi masalah hidup-mati saat agama Hindu
memperoleh status resminya, yakni di saat terjadinya kerusuhan anti
komunis di tahun 1965-66 (Beatty 1999). Orang2 yang tidak dapat
menyebutkan agamanya digolongkan sebagai orang atheis dan dituduh
komunis. Terlepas alasan politis ini, kebanyakan orang menganut
Hindu karena juga ingin mempertahankan agama nenek moyang dan bagi
masyarakat di luar Jawa, Hindu merupakan pilihan terbaik
dibandingkan Islam. Sebaliknya, kebanyakan orang Jawa tidaklah
melihat Hindu sebagai agama pilihan di saat itu karena kurang adanya
organisasi Hindu dan juga karena takut pembalasan organisasi2 Islam
besar seperti Nahdatul Ulama (NU). Anggota2 muda NU tidak hanya
aktif membunuhi orang2 komunis tapi juga unsur2 Jawa Kejawen atau
anti Islam yang banyak dianut Partai Nasionalis Islam milik Sukarno
selama tahap pertama pembunuhan masal di jaman itu (Hefner 1987).
Demi keslamatan nyawa, para pengikut Kejawen terpaksa mengumumkan
diri mereka sebagai Muslim.
Pada awal Orde Baru, Presiden Suharto tidak mengikuti paham agama
apapun. Baru di tahun 1990-an, Suharto mulai mendekati organisasi2
Islam. Awalnya Suharto adalah pembela aliran Kejawen yang gigih,
tapi ia lalu mengajukan tawaran2 kepada kelompok Islam di masa itu
karena berkurangnya dukungan masyarakat dan militer terhadap
rezimnya. Tindakannya yang paling jelas tampak pada dukungannya atas
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), yang anggotanya secara
terbuka menginginkan negara dan masyarakat Islam Indonesia (Hefner
1997).
Kekuatiran mulai tumbuh tatkala ICMI menjadi organisasi yang
mendominasi birokrasi nasional dan melaksanakan program2 pendidikan
Islam besar2an dan pembangunan mesjid2 melalui Departemen Agama dan
sekali lagi menyerang aliran dan penganut Kejawen. Pada waktu yang
sama, terjadi pembunuhan2 oleh ekstrimis Muslim atas orang2 yang
dituduh sebagai dukun yang melakukan pengobatan tradisional Kejawen.
(Ingat serentetan kasus pembunuhan dukun santet oleh `ninja’ yang
terjadi di desa2 terpencil di Jawa?)
Pengalaman2 pahit dan penindasan2 membuat para penganut Kejawen
takut dan juga benci. Dalam wawancara yang dilakukan di tahun 1999,
orang2 yang baru saja murtad dan memeluk Hindu di Jawa Tengah dan
Timur mengaku bahwa mereka sebenarnya tidak keberatan dengan
identitas Islam. Tapi mereka sakit hati saat harus meninggalkan
tradisi Hindu Jawa dengan tidak lagi melakukan upacara2 tertentu
yang sudah menjadi bagian hidup mereka. Untuk menyalurkan hasrat
politik, banyak penganut Kejawen dan pemeluk baru agama Hindu yang
menjadi anggota partai politik Megawati Sukarnoputri. Sumber2
keterangan dari kelompok ini menyatakan bahwa kembalinya mereka
kepada agama Majapahit (Hindu) merupakan kebanggaan nasional dan ini
diwujudkan melalui pandangan politik baru yang penuh rasa percaya
diri..
2)Kebangkitan Agama Hindu dalam Konteks Sosial dan Ekonomi
Ciri2 umum yang tampak di masyarakat baru Hindu di Jawa adalah
kecenderungan untuk berkumpul di pura2 yang baru saja dibangun atau
candi2 kuno yang dinyatakan kembali sebagai tempat ibadah masyarakat
Hindu. Satu dari pura2 Hindu yang baru dibangun di Jawa Timur adalah
Contoh, Candi Mandaragiri Semeru Agung, di bukit dekat Gunung
Semeru. Ketika candi ini selesai dibangun pd bulan Juli 1992 dengan
bantuan keuangan Bali, hanya segelintir keluarga setempat secara
resmi memeluk agama Hindu. Penelitian di bulan Desember 1999
menunjukkan masyarakat Hindu lokal berkembang menjadi lebih dari
5.000 keluarga.
Perpindahan agama besar2an yang sama juga terjadi di daerah sekitar
Candi Agung Blambangan yang merupakan candi baru yang dibangun di
daerah sisa2 kerajaan Blambangan, pusat kekuatan politis Hindu
terakhir di Jawa. Yang tidak kalah pentingnya adalah Candi Loka
Moksa Jayabaya (di desa Menang dekat Kediri), di mana raja dan
petinggi Hindu, Jayabaya, dipercaya mencapai moksa (kemerdekaan
spiritual).
Gerakan Hindu lain yang juga mulai tampak terjadi di daerah sekitar
Candi Pucak Raung (di Jawa TImur) yang baru saja dibangun. Daerah
ini disebut dalam sastra Bali sebagai tempat di mana begawan Hindu,
Maharishi Markandeya, mengumpulkan pengikutnya untuk melakukan
perjalanan ke Bali dan dengan itu membawa agama Hindu ke Bali di
abad 5 M.
Kebangkitan agama Hindu juga tampak di daerah Candi Hindukuno di
Trowulan dekat Mojokerto. Daerah ini dikenal sebagai ibukota
kerajaan Hindu Majapahit. Gerakan Hindu setempat berusaha untuk
mendapatkan ijin menggunakan candi yang baru saja digali sebagai
tempat ibadah agama Hindu. Candi ini akan dipersembahkan bagi Gajah
Mada, perdana menteri Majapahit yang berhasil mengembangkan kerajaan
Hindu kecil itu sampai meliput wilayah dari Sabang sampai Merauke.
Meskipun terdapat lebih banyak pertentangan dari kelompok Islam di
Jawa Tengah daripada di Jawa Timur, masyarakat Hindu ternyata juga
berkembang di Jawa Tengah (Lyon 1980). Contohnya adalah di Klaten di
dekat Candi Prambanan.
Candi Prambanan
Selain itu candi2 besar Hindu juga dapat mendatangkan kemakmuran
baru bagi masyarakat setempat. Selain mengundang biaya bagi
pekerja2, pelebaran dan perbaikan candi itu sendiri, mengalirnya
peziarah Bali yang terus menerus ke candi2 nasional itu menciptakan
suatu industri baru bagi penduduk setempat. Di sepanjang jalan utama
menuju Candi Semeru terdapat sederetan hotel dan toko2 yang
menawarkan sesajen siap pakai, angkutan, dan makanan bagi para
pendatang. Pada hari2 raya besar, puluhan ribu peziarah akan datang
setiap hari. Peziarah yang memberi sumbangan dana besar bagi candi
besar itu juga ternyata menarik perhatian penduduk setempat.
Kemakmuran ekonomi orang2 Bali juga membuat penduduk setempat
berpendapat bahwa `budaya Hindu ternyata lebih banyak mendatangkan
keberhasilan pariwisata internasional dibandingkan budaya Islam’.
3) Kebangkitan Hindu sebagai Pemenuhan Ramalan Utopia (negara
impian)
Pihak pendukung dan penentang agama Hindu biasanya menghubungkan
bangkitnya agama Hindu secara tiba2 di Jawa dengan ramalan terkenal
Sabdapalon dan Jayabaya. Dalam ramalan itu dinyatakan beberapa
utopia dan bencana alam dahsyat, meskipun pengertian akan ramalan
ini berbeda antara kedua pihak.
Harapan terpenuhinya ramalan itu merupakan cermin ketidakpuasan yang
semakin membesar atas Pemerintahan Suharto yang korup dan tangan
besi di tahun 1990-an sampai berakhir di tahun 1998, yang diikuti
dengan demonstrasi mahasiswa di berbagai kota di Jawa sejalan dengan
krisis ekonomi Asia. Krisis politik dan ekonomi yang lebih besar
yang terus berlangsung di Indonesia saat ini juga semakin
menumbuhkan harapan itu.
Presiden Abdurahman Wahid, presiden Indonesia pertama yang terpilih
secara demokratis, ternyata mengundang banyak kritik karena pada
masanya terjadi pertentangan agama, pemberontakan di Aceh dan Papua
Barat dan skandal korupsi di Pemerintahan. [3] Masyarakat luas
menduga ketidakstabilan politik di bawah Pemerintahan Megawati
Sukarnoputri (sejak tanggal 23 Juli 2001) akan terus berlangsung.
Selain itu dikhawatirkan penindasan seperti yang terjadi di jaman
Suharto akan terulang lagi. Menurut penentang dan pendukung gerakan
baru agama Hindu, keadaan politik yang tak menentu saat ini sesuai
dengan ramalan Sabdapalon dan Jayabaya.
Menurut legenda, Sabdapalon adalah pendeta dan penasehat Brawijaya
V, raja terakhir kerajaan Hindu Majapahit. Dikisahkan pula bahwa
Saabdapalon mengutuk rajanya yang meninggalkan agama Hindu untuk
memeluk agama Islam di tahun 1478. Sabdapalon lalu berjanji untuk
kembali setelah waktu 500 tahun berlalu di masa merajalelanya
korupsi politik dan bencana2 alam besar, untuk mengenyahkan Islam
dari pulau Jawa dan membangkitkan kembali agama dan masyarakat Hindu
Jawa.
Beberapa candi Hindu baru yang pertama dibangun di Jawa memang
selesai dibangun sekitar tahun 1978, misalnya Candi Blambangan di
daerah Banyuwangi. Sesuai dengan ramalan, Gunung Semeru meledak di
waktu itu pula. Semua ini dianggap sebagai bukti tepatnya ramalan
Sabdapalon.Pihak penentang Hindu dari agama Islam menerima prinsip
ramalan itu, meskipun menafsirkannya secara berbeda. Beberapa
kalangan Islam menganggap murtadin yang memeluk Hindu disebabkan
karena kelemahan sesaat dalam masyarakat Islam itu sendiri, dengan
menyalahkan sifat materialisme di dunia modern dan turunnya nilai2
Islami atau karena penerapan Islam yang tak murni melalui tatacara
ibadat Kejawen (Soewarno 1981). Menurut pendapat mereka, `kembalinya
Sabdapalon’ berarti ujian bagi Islam dan perlunya memurnikan dan
membangkitkan kembali iman Islam.
Ramalan yang lain yang juga terkenal di seluruh Jawa dan Indonesia
adalah ramalan Jayabaya. Buku tentang ramalan ini yang ditulis oleh
Soesetro & Arief (1999) telah jadi best seller nasional. Ramalan
Jayabaya juga seringkali didiskusikan di koran2. Ramalan2 kuno ini
memang bagian dari percakapan dan diskusi sehari-hari dalam
masyarakat Indonesia.
Tokoh legendaris Sri Mapanji Jayabaya berkuasa di kerajaan Kediri di
Jawa Timur dari tahun 1135 sampai 1157 M (Buchari 1968:19). Dia
terkenal atas usahanya menyatukan kembali Jawa setelah pecah karena
kematian raja sebelumnya, Airlangga. Jayabaya juga terkenal karena
keadilan dan kemakmuran kerajaannya dan karena pengabdiannya bagi
kesejahteraan rakyatnya. Jayabaya dikenal sebagai titisan dewa
Wishnu dan dianggap sebagai `ratu adil’ yakni raja yang bijaksana
yang muncul di jaman edan di akhir putaran tatasurya untuk
menegakkan kembali keadilan sosial, keteraturan dan keseimbangan di
dunia. Banyak yang percaya waktu datangnya sang ratu adil yang baru
telah dekat (seperti yang disebutkan dalam ramalan itu, “jika
kendaraan2 besi bergerak sendiri tanpa kuda2 dan kapal2 berlayar
menembus langit”), dan ia akan datang untuk menyelamatkan dan
menyatukan Indonesia kembali setelah krisis hebat yang mengantarkan
kepada awal jaman keemasan yang baru.
Dugaan terjadinya bencana besar dan utopia ini mengingatkan akan
berakhirnya putaran tatasurya di masa kejayaan yang lampau untuk
masuk ke jaman sekarang yang penuh kebobrokan moral, dan perlu
diperbaiki kembali di masa depan dengan mengulangi kembali kejayaan
di masa lampau.
Orang2 Hindu Jawa mengenang Sabdapalon dan Jayabaya dgn penuh
kebanggaan karena mewakili jaman keemasan sebelum Islam. Kalangan
Islam sendiri sebaliknya percaya bahwa Jayabaya itu sebetulnya
adalah seorang Muslim dan sabdapalon tidak mau masuk Islam karena
saat itu dia berhadapan dengan bentuk Islam yang salah dan tidak
murni lagi (Soewarno 1981). Meskipun begitu, para penelaah ramalan
dari pihak Muslim dan Hindu setuju bahwa sekaranglah masa terjadinya
bencana hebat. Mungkin dalam bentuk reformasi politik besar2an dan
mungkin pula sebuah revolusi. Kedua belah pihak juga setuju bahwa
sistem pemerintahan demokrasi yang murni hanya dapat terlaksana
dengan adanya pemimpin yang bermoral sangat tinggi yang mencampurkan
kesadaran demokrasi modern dengan karisma kepemimpinan tradisional.
Pengaruh ramalan Jayabaya tampak nyata pada diri masyarakat
Indonesia dari berbagai kalangan dan ini tampak pula dengan
kunjungan2 rahasia yang dilakukan Presiden Abdurahman Wahid (sekali
sebelum dia dicalonkan untuk jadi presiden dan sekali lagi sebelum
dia terpilih) sewaktu menjabat ketua NU ke candi keramat Raja
Jayabaya di Bali, Pura Pucak Penulisan. [4] Setelah kunjungan
pribadi malam hari di pura Hindu kuno ini, demikian menurut
pengakuan pendeta2 Hindu setempat, Gus Dur berbicara dengan mereka
untuk waktu lama tentang ramalan2 Jayabaya dan kedatangan kembali
ratu adil.
Bukit Penulisan

- –
Footnotes
[1] Islam, for example, incorporated elements from the tribal
traditions of Arab peoples and from Jewish and Christian texts such
as the ‘Old Testament’.
[2] The other four state-recognized religions (agama) are Islam,
Catholicism, Protestantism, and Buddhism (mainly Indonesians of
Chinese ethnicity). Unrecognized religions are categorized by the
state as minor
‘streams of belief’ (aliran kepercayaan) or are simply treated as a
part of different local ‘customs and traditions’ (adat).
[3] As I am writing this, parliamentary procedures have been set
into motion so as to impeach President Abdurahman Wahid on
allegations of his involvement in corruption scandals.
[4] Pura Pucak Penulisan is still an important regional temple, and
was a state temple of Balinese kings from the eighth century AD
(Reuter 1998). Many statues of Balinese kings are still found in its
inner sanctum, including one depicting Airlangga’s younger brother
Anak Wungsu. Literary sources suggest that intimate ties of kinship
connected the royal families of Bali with the dynasties of Eastern
Javanese kingdoms, including Kediri. Jayabaya’s predecessor
Airlannga, for example, was a Balinese prince.
[5] Sometimes apocalyptic expectations can reach such a pitch that
members of the movement concerned may feel a need to bring about the
very cataclysm the have been predicting. The poison gas attack in
Tokyo launched by Japan’s AUM Shinokio sect is a recent example. It
is still uncertain whether the recent bomb attacks on Javanese
Christian churches over the christmas period of 2000 were the
responsibility of radical religious groups, or were instigated by
other political interest groups wishing to destabilize the country
by inciting simmering inter-religious conflicts in Java to the same
level of violence as in the troubled Molukka Province.
References
Adorno, T. W. 1978. ‘Freudian Theory and the Pattern of Fascist
Propaganda’. In A. Arato & E. Gebhardt (eds), The Essential
Frankfurt School Reader. Oxford: Basil Blackwell.
Bakker, F. 1995. Bali in the Indonesian State in the 1990s: The
religious aspect. Paper presented at the Third International Bali
Studies Workshop, 3-7 July 1995.
Beatty, A. 1999. Varieties of Javanese Religion. Cambridge:
Cambridge University Press.
Buchari 1968. ‘Sri Maharaja Mapanji Garasakan’. Madjalah Ilmu-Ilmu
Sastra Indonesia, 1968(4):1-26.
Ellingsen, P. 1999. ‘Silence on Campus: How academics are being
gagged as universities toe the corporate line’. Melbourne: The Age
Magazine, 11.12.1999:26-32.
Fox, J. & Sathers, C. (eds) 1996. Origins, Ancestry and Alliance:
Explorations in Austronesian Ethnography. Canberra: Department of
Anthropology, Research School of Pacific and Asian Studies,
Australian National University.
Geertz, C. 1960. The Religion of Java. Chicago: The University of
Chicago Press.
Hefner, R. 1985. Hindu Javanese: Tengger Tradition and Islam.
Princeton: Princeton University Press.
Hefner, R. 1987. ‘The Political Economy of Islamic Conversion in
Modern East Java’. In W. Roff (ed.), Islam and the Political Economy
of Meaning. London: Croom Helm.
Hefner, R. 1990. The Political Economy of Mountain Java. Berkeley:
University of California Press.
Hefner, R. 1997. ‘Islamization and Democratization in Indonesia’. In
R. Hefner & P. Horvatich (eds), Islam in an Era of Nation States:
Politics and Religious Renewal in Muslim Southeast Asia. Honolulu:
University of Hawaii Press.
Kaplan, M. 1995. Neither Cargo nor Cult: Ritual Politics and the
Colonial Imagination in Fiji. Durham (NC): Duke University Press.
Lee, K. 1999. A Fragile Nation: The Indonesian Crisis. River Edge
(N.J.): World Scientific.
Lindstrom, L. 1993. Cargo Cult: Strange Stories of Desire from
Melanesia and Beyond. Honolulu: University of Hawaii Press.
Lyon, M. 1980. ‘The Hindu Revival in Java”. In J. Fox (ed.),
Indonesia: The making of a Culture. Canberra: Research School of
Pacific and Asian Studies, Australian National University.
Ramstedt, M. 1998. ‘Negotiating Identity: ‘Hinduism’ in Modern
Indonesia’. Leiden: IIAS Newsletter, 17:50.
Reuter, T. 1998. ‘The Banua of CandiPucak Penulisan: A Ritual Domain
in the Highlands of Bali’. Review of Indonesian and Malaysian
Affairs, 32 (1):55-109.
Schwartz, H. 1987. ‘Millenarianism: An overview’. In M. Eliade
(ed.), The Encyclopedia of Religion, Vol. 9:521-532. New York:
MacMillan.
Smelser, J. 1962. Theory of Collective Behavior. London: Routledge
and Kegan Paul.
Soesetro, D. & Arief, Z. 1999. Ramalan Jayabaya di Era Reformasi.
Yogyakarta: Media Pressindo.
Soewarna, M. 1981. Ramalan Jayabaya Versi Sabda Palon. Jakarta: P.T
Yudha Gama.
Stewart, K. & Harding, S. 1999. ‘Bad Endings: American Apocalypsis’.
Annual Review of Anthropology 28:285-310.
Stewart, P.J. 2000. ‘Introduction: Latencies and realizations in
millennial practices’. Ethnohistory 47(1):3-27. [Special Issue on
Millenarian Movements.]
Timmer, J. 2000. ‘The return of the kingdom: Agama and the
millennium among the Imyan of Irian Jaya, Indonesia’. . Ethnohistory
47(1):29-65.
Note: Dr Thomas Reuter is Queen Elizabeth II Research Fellow at the
University of Melbourne’s School of Anthropology, Geography &
Environmental Studies. This paper was published in The Australian
Journal of Anthropology and is being reproduced with their
permission.
http://www.swaveda.com/articles.php?action=show&id=49
Note: Dr Thomas Reuter is Queen Elizabeth II Research Fellow at the
University of Melbourne’s School of Anthropology, Geography &
Environmental Studies. This paper was published in The Australian
Journal of Anthropology and is being reproduced with their
permission.

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Billing Warnet Mandiri



Jika sebagian besar billing warnet membutuhkan server untuk pengaturan client dan menyimpan databasenya, tapi tidak untuk billing warnet yang satu ini. Ide awal dari pembuatan billing warnet ini adalah untuk memenuhi kebutuhan billing bagi usaha-usaha warnet atau rental komputer dengan jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak atau pada pemilik usaha warnet yang tidak memilik karyawan khusus untuk menjadi operator untuk menjaga warnet secara terus menerus. Jika pada billing warnet kebanyakan lainnya dibutuhkan minimal 2 komputer yang harus dinyalakan jika terdapat satu client saja yang dijalankan (server dan client), maka pada billing ini cukup komputer yg digunakan saja yg dinyalakan, sehingga dari perhitungan biaya listrik pun bisa jauh lebih ditekan.
Kenapa bisa terjadi demikian?... karena aplikasi billing ini diinstal pada masing-masing komputer client, dan akan dijalankan langsung ketika komputer dinyalakan. Sehingga user harus login dulu untuk dapat menggunakan komputer yang dimaksud.
Bagaimana dari sisi keamanannya?... jangan khawatir karena billing ini juga sudah dibekali kemampuan untuk mencegah perlakuan perlakuan curang yang biasa dilakukan oleh pengguna nakal, seperti anti task manager, anti ctrl-alt-del, merubah jam pada komputer, dll. Juga dilengkapi dengan password Administrator yang terenkripsi/diacak.
Bagaimana dengan rekapitulasi datanya?... aplikasi ini pada dasarnya terdapat dua modul yaitu server dan client. Jadi administrator bisa memilih akan dijalankan sebagai server atau client. Jika dijalankan sebagai server, aplikasi ini membutuhkan pasword administrator dalam operasionalnya, seperti mengganti tarif, mengganti nama warnet, mengunduh data dari komputer client dll. Data yang diunduh dari masing-masing client inilah yang bisa dijadikan rekapitulasi untuk menghitung jumlah pendapatan dari warnet. Rekapitulasi data dari hasil mengumpulkan data masing-masing client tersebut dapat langsung dicetak atau diexport menjadi bentuk data lain seperti excel, pdf dll.

Beberapa fitur yang dimiliki Aplikasi ini diantaranya:
  • Stand Alone/Mandiri, artinya billing ini tidak tergantung kepada komputer server dalam menjalankannya, sehingga jika ada masalah pada komputer server tidak akan menggangu kerja warnet secara keseluruhan
  • Mendukung sistem tarif dan paket
  • Dilengkapi dengan password Administrator yang terenkripsi/diacak
  • Dapat dijalankan sebagai server atau client
  • Memiliki kemampuan anti Task Manager, Ctrl-Alt-Del, dll
  • Mampu mencegah user nakal yang merubah jam pada komputer
  • Dapat melanjutkan penghitungan billing jika ternyata komputer macet, restart atau listrik padam
  • Rekapitulasi data bisa langsung diprint atau di export kedalam bentuk file lain
  • Tersedia menu backup dan restore database
  • Gambar lock screen mudah diganti mengikuti wallpaper yang ada 
  • Shutdown dan Restart komputer hanya bisa dilakukan oleh Administrator

Petunjuk cara install:
  • Jalankan file setup_BiMa.exe
  • Arahkan folder lokasi program ke drive D atau drive lainnya selain C, jika drive C akan dipasangi deepfreeze atau aplikasi sejenisnya
  • Tentukan password administrator pada waktu pertama kali dijalankan. Pasword defaultnya adalah "demo" tanpa tanda petik
  • Lakukan pengaturan pada aplikasi ini apakah akan berjalan sebagai server atau client
  • Lakukan full sharing pada lokasi folder instal aplikasi ini, supaya proses unduh data ke aplikasi server bisa berjalan dengan baik
  • Tentukan nama komputer client secara spesifik, contoh: Komp-1, Komp-2, dst. Nama komputer ini akan digunakan sebagai identifikasi pada database server  
  • Nonaktifkan shutdown, logoff, dos command dan control panel pada windows dengan carajalankan gpedit.msc
  • User Configuration> Administrative Templates> Start Menu & Taskbar> Remove And Prevent Access To Shut Down Command = Enabled   
  • User Configuration> Administrative Templates> Start Menu & TaskbarRemove Logoff on the Start Menu = Enabled
  • User Configuration> Administrative Templates> System> Prevent Access To The Command Prompt = Enabled, Pilih Yes pada sub menu dibawahnya
  • User Configuration> Administrative Templates> Control PanelProhibit acces to the Control Panel = Enabled
  • TERAKHIR... disable gpedit.msc melalui menu administrator
  • Install juga program remote seperti VNC untuk memudahkan kontrol pada client

Berikut beberapa contoh tampilannya... 

Lock Screen

Pengaturan Tarif

Pengaturan Paket

Rekap Pendapatan

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Cara Transfer Data antar Komputer / Laptop dengan Kabel LAN


Dulu, saya dibikin stress ketika harus memindahkan data dari 1 laptop ke laptop lainnya, dari 1 komputer ke komputer yang lainnya. Apalagi datanya banyak plus gede-gede, sampai 240 giga lebih. Jika masih menggunakan usb flash drive untuk memindahkannya, pekerjaan itu akan sangat melelahkan, melahap lebih banyak waktu, ribet, membosankan, menjengkelkan. Akhirnya saya  mendapat solusi yang lebih mudah dan cepat, yaitu  transfer data menggunakan kabel LAN, sampai bergiga-giga. Nah, bagi yang tak punya flashdisk atau hanya punya flashdisk berkapasitas minim, cara ini sangat menyenangkan. kita hanya menyiapkan kabel LAN. Bagi yang sudah tau cara ini, abaikan saja artikel ini hehehe….

Peralatan dan bahan yang dibutuhkan :

  • Kabel LAN ( Local Area Network )



Caranya 

  • Hubungkan kedua laptop / komputer dengan kabel LAN
  • Jika sudah benar, maka indikator akan menyala
  • Klik START 
    • Control Panel
    • Network and Internet
    • Network Connections
    • Local Area Network
    • klik kanan > Properties > Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).
  • Kemudian atur IP LAN masing-masing komputer / laptop seperti gambar dibawah ini:

Komputer A
Komputer B


  • Buatlah sebuah folder di Komputer B. Misalkan nama folder tersebut adalah  "LAN"
  • Kemudian klik kanan Properties
    • Pilih tab Sharing
    • Klik Advanced Sharing
    • Klik Share this folder 
    • Apply
    • OK.


  • Sebelum mengirim file, matikan dulu firewall masing-masing komputer
  • Klik START 
    • Control Panel
    • System and Security
    • Windows Firewall
    • Turn Windows on or off



  • Jika sudah benar, di komputer A akan mendapatkan folder yang sudah dibuat di komputer B dan dishare tadi (folder LAN). Dari komputer A, tinggal memindahkan / mengirimkan file sebanyak-banyaknya  ke folder LAN tadi.
Selamat Mencoba...

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Ambil Sisi Positif dari "PDKT" yang Sering Gagal

Masa pendekatan alias PDKT bisa menjadi ajang untuk menilai kepribadian pria yang sedang mendekati Anda. Sayangnya, tidak semua kencan-kencan berakhir bahagia. Terkadang harapan Anda gagal total.

Meski begitu jangan merasa telah membuang-buang waktu karena kencan yang selama ini dijalani tidak sesuai keinginan. Menurut Lindsay Chrisler dan Daniel Packard, penasehat hubungan, bahkan dalam setiap kegagalan kencan kita bisa mengambil pelajaran positif. Contohnya adalah 5 hal berikut:

1. Evaluasi

Bolak-balik melakukan penjajakan dengan beberapa pria tapi hubungan selalu kandas sebelum kata cinta terucap? Jangan putus asa dan mengeluh tidak ada orang baik di luar sana. Justru Anda bisa melakukan evaluasi ulang untuk mengungkap apa yang salah.

Kencan yang sering gagal adalah alarm agar Anda lebih bertanggung jawab dan menyadari apa yang terjadi. Coba kenali pola kencan Anda dan mana yang sering gagal. Apakah harapan Anda sudah realistis? Mungkin ini saatnya mencoba sesuatu yan baru, misalnya menerima ajakan pria yang bukan "tipe" Anda.

2. Belajar empati

"Kencan yang gagal biasanya karena pria berusaha terlalu keras," kata Chrisler. Seperti halnya Anda yang merasa canggung, pria juga sering nervous, bahkan mungkin lebih daripada Anda.

Meski Anda tidak menyukainya, cobalah bersikap baik dengan menghargai usahanya kepada Anda. "Anda tak harus menikahinya, tapi paling tidak bisa membuat perbincangan selama kencan berjalan lancar," sarannya.

3. Percaya diri

Tak ada yang lebih bisa membangkitkan rasa seksi selain kepercayaan diri. Jika Anda kesal karena pasangan Anda tak memberi kesempatan bagi Anda untuk bicara, jangan langsung ngambek dan diam. Coba alihkan topik pembicaraan sehingga Anda juga punya kesempatan untuk mengemukakan pendapat.

Jika ia terlihat memonopoli pembicaraan, mungkin karena ia gugup. Percaya dirilah untuk mengganti topik pembicaraan sehingga ia pun merasa nyaman.

4. Lihat ke belakang

Terkadang, kita perlu berpisah dengan seseorang yang istimewa untuk menyadari betapa Anda beruntung mendapatkannya. Tak ada salahnya mengingat kencan-kencan singkat yang pernah Anda lalui bersamanya agar lebih mudah mengenali apa yang spesial dari hubungan itu.

5. Praktek

Seperti semua hal lain dalam hidup, berkencan memang tak selalu mudah. Setiap kesempatan kencan yang Anda miliki bisa menjadi sarana untuk belajar sesuatu yang baru, termasuk meningkatkan kemampuan berbicara dan juga flirting.
epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Budaya Barat Merusak Moral?


Berpakaian nasional dari budaya bangsa Indonesia
Berpakaian nasional dari budaya bangsa Indonesia
Akhir-akhir ini kita disuguhi oleh pro dan kontra mengenai kontes Miss World, yang oleh beberapa penentangnya –yang dipeolopori oleh oramas-ormas Islam- dikatakan bahwa melalui ajang ini dikuatirkan akan merusak moral bangsa Kita.  Sampai-sampai didepan pagar sebuah SMP dipasang spanduk yang berbunyi “Lindungi Anak-anak Kita dari Budaya Asing” (pen: budaya asing yang mana?) Benarkah demikian? Adakah penelitian sebelumnya yang membuktikan asumsi tersebut?
Ada baiknya ormas-ormas Islam tersebut membaca hasil penelitian yang dilakukan oleh Scheherazade S Rehman dan Hossein Askari dari The George Washington University yang melakukan penelitian, tentang negara-negara yang paling islami sedunia.  Laporan ini ditulis kembali oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, secara lengkap dapat Anda baca di laman berikut ini:
Penelitian tersebut mengikuti 208 negara dan hasilnya cukup mengejutkan, ternyata negara yang paling islami adalah Selandia Baru, kemudian diikuti oleh Luksemburg diurutan kedua. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menem-pati urutan ke-140. Negara barat yang dinilai mendekati nilai-nilai Islam adalah Kanada di urutan ke-7, Inggris (8), Australia (9), dan Amerika Serikat (25).
Bagaimana dengan negara-negara yang tergabung di dalam OKI, ternyata hasilnya sungguh mengecewakan, rata-rata berada pada urutan ke-139 dari sebanyak 208 negara yang disurvei.  Dari 56 negara anggota OKI, yang memperoleh nilai tertinggi adalah Malaysia (urutan ke-38), Kuwait (48), Uni Emirat Arab (66), Maroko (119), Arab Saudi (131), Indonesia (140), Pakistan (147), dan terburuk adalah Somalia (206).
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari ajaran dasar Islam yang didasarkan dari Al Quran dan hadis, dikelompokkan menjadi lima aspek. Pertama, ajaran Islam mengenai hubungan seseorang dengan Tuhan dan hubungan sesama manusia. Kedua, sistem ekonomi dan prinsip keadilan dalam politik serta kehidupan sosial. Ketiga, sistem perundang-undangan dan pemerintahan. Keempat, hak asasi manusia dan hak politik. Kelima, ajaran Islam berkaitan dengan hubungan internasional dan masyarakat non-Muslim.
Kalau saja memang Miss World yang sering digelar di negara-negara barat dapat merusak moral, sudah barang tentu negara-negara tersebut telah rusak akut moralnya di bawah moral negara-negara OKI, kenyataanya tidaklah demikian.

Marilah Kita melihat Bali, yang paling sering digempur oleh kebudayaan Barat yang dibawa oleh para turis.  Di pantai Kuta dapat dengan mudah dilihat para turis tersebut berbikini ria sambil menikmati pantai Bali yang indah, adakah diantaranya Anda pernah melihat penduduk lokal meniru turis tersebut? Setahu saya yang pernah tinggal di Bali cukup lama, tidak pernah melihat penduduk lokal meniru-niru para turis tersebut.  Kebudayaan Bali tetap terjaga apik, mereka sangat bangga dengan kebudayaanya tetapi tidak pernah resisten dengan kebudayaan yang datang dari luar.  Adakah moral orang-orang Bali lebih buruk dari moral orang-rang Jawa atau Sumatera dengan mayoritas Muslim? Jawablah pertanyaan ini dengan jujur, terutama bagai Anda yang pernah tinggal di Bali dan tempat lain untuk pembanding.  Kalau saja moral masyarakat Bali dinilai buruk, sudah barang tentu tidak ada turis domestik atau internasional yang sudi datang kesana, bahkan berkali-kali.

Jepang pun demikian yang kini masih memegang teguh kebudayaannya tanpa perlu alergi dengan kebudayaan yang datang dari luar, sehingga memperkaya kebudayaan Jepang itu senditri.  Miss World pun beberapa kali diadakan disana.

Lalu bagaimana dengan Kita yang tinggal di Jawa/Sunda dengan mayoristas Muslim.  Sungguh sangat saya sesalkan kebudayaan Jawa/Sunda semakin hari semakin ditinggal.  Jarang kita melihat lagi wanita-wanita Jawa/Sunda yang berkonde dan berkebaya dengan kemben yang apik.  Pada tahun sebelum 1980 an Kita masih banyak melihat Ibu-ibu guru memakai kemben dan kebaya bila mengajar di sekolah.  Saya masih ingat diajar oleh Ibu Guru yang berkonde dan berkemben, tetapi disiplinnya bukan main, serta tidak mata duitan.
Tapi sekarang Kita telah dibutakan dengan menganggap Islam adalah Arab dan Arab adalah Islam, kapan kah Kita mulai sadar dan dapat memisahkan antara keduanya? Sehingga tidak ada lagi pertunjukkan wayang yang dibubarkan oleh segerombolan orang berpakaian dengan gaya Arab (bersorban dan berjubah) dan penghancuran patung-patung wayang oleh gerombolan yang sama.

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

kehidupan anak kos

hari ini aku ingin menulis sesuatu yang sangan membuatku jengkel, setiap hari q bingung apa yang mesti q kerjakan sekarang aku tinggal beramai-ramai dalam satu kos, bersama anak-anak SMA, mereka menamai diri mereka mudamudi banjar rahayu,,,, sebenarnya gak ada yang menarik dari nama itu, tapi kenapa nama itu yang dipakai ya, padahal banyak nama lain yang lebih bahus tentunya....

tapi bukan itu yang mau saya bahas, saya disini ingin bercerita tentang kisah saya dikos ini, saya pindah disini sekitar satu setengah tahun yang laluketika aku diusir dari kosn yang lama karena telad bayar,,,hahaha cuman karena pengen pindah aja bosen dengan suasana disana yang ada ibu kost yang selalu saja mukanya sengak dengan saya,, ntah ada masalah apa(perasaan gak ada dosa deh)haha, narsis dikit,,, 

ketika q pindah kesini, q kan dapet kosan yang murah, cuma 4juta dalam setahun brooo,, bayang pun, mana ada jaman sekarang rumah dengan 4 kamar n ruang tamu yang bisa buat main bola disewakan dengan harga 4 juta setahun. pertama yang kua ajak ngekos disini ada 6 orang aku sendiri, yoga(SMA), jaja(SMA) , kentung(SMA) lyonk(umitra) , mana(malahayati) , kruok(malahayati) itulah pelopor pertama yang ngekos disini

tapi lama2 aku sering mengeluh banyak sekali yang membuat aku nggak nyaman disini terutama sikap anak2 disni yang karena terlalu bebas akhirnya mereka lupa segalanya. sering aku mengingatkan mereka bahwa kehidupan nantinya kita bakal jadi orang susah makanya jangan terlalu bersantai menghadapi kehidupan , belajarlah untuk rajin... saya sering mengingatkan itu.... tapi apalah daya, saya sering dibuatnya kesal.

sekarang dikosan hanya tingal 8 orang yang tinggal dikosan. dan semuanya orang pemalas. termasuk saya mungkin,,, mengikuti alur,,, pusing kadang kadang harus ngasih tau kayak manatoh semua gak ada gunanya,, saya belajar kaya hidup sendiri aja, gak mau mikirin orang lain, pokoknya mikirin diri sendiri aja dlu,,, haha, persetan dengan yang lainm.

hahah, kadang saya berfikir saya ini egois gak sih,,,,???tapi mereka juga berbuat demikian,,,kadang saya berfikir kebersihan kosan kan menjadi tanggung jawab bersama, kenapa saya yang terus mikirinnya, saya juga bingung, saya bukan pembantu disini.saya hanya bisa berdoa suatu saat mereka sadar akan kewajiban mereka.

nah itu lah cerita saya untuk anak kosan ini semoga sepengal kisah ini menginspirasi buat anda para pembaca, bahwa lebih enak ngekos sendiri jangan beramai2, karena itu akan membuat anda pusing sendiri.

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Pengertian Nama Orang di Bali (Wayan, Made, Nyoman, Ketut)

Om Swastyastu,
Bacaan niki titiak ambil saking FP Hindu Bali,
Durus wacen, dumogi wenten manfaat nyane..

Nama orang Bali ini merupakan salah satu keunikan yang ada di Bali dan hingga saat ini sebagian besar orang Bali masih menggunakannya.

Mungkin Anda yang bukan orang Bali bertanya-tanya; mengapa nama depan orang Bali ada kemiripan satu sama lainya.

Menurut "sastra kanda pat sari", Nama-nama depan khas Bali itu sejatinya tidak lebih sebagai semacam penanda urutan kelahiran sang anak, dari pertama hingga keempat, adalah sebagai berikut:

1. Wayan
Anak pertama biasanya diberi awalan “Wayan” diambil dari kata wayahan yang artinya tertua / lebih tua, yang paling matang. Selain Wayan, nama depan untuk anak pertama juga kerap kali digunakan Putu atau Gede. Dua nama ini biasanya digunakan oleh orang Bali di belahan utara dan barat, sedangkan di Bali Timur dan Selatan cenderung memilih nama Wayan. kata “Putu” artinya cucu. Sedangkan “Gede” artinya besar / lebih besar. Dan untuk anak perempuan kadang diberi tambahan kata “Luh” Contoh : I wayan budi mahendra, Ni Putu Erni Andiani, I Gede Suardika, Ni Luh Putu Santhi dll

2. Made
"Made" diambil dari kata madya (tengah) sehingga digunakan sebagai nama depan anak kedua. Di beberapa daerah di Bali, anak kedua juga kerap diberi nama depan "Nengah" yang juga diambil dari kata tengah. Ada juga yang menggunakan kata “Kadek” merupakan serapan dari “adi” yang kemudian menjadi “adek” yang bermakna utama, atau adik. Contoh: I Kadek Mardika, Ni Made Suasti, Nengah Sukarmi dll

3. Nyoman
Anak ketiga biasanya diberikan nama depan "Nyoman" atau "Komang" yang konon diambil dari kata nyeman (lebih tawar) yang mengambil perbandingan kepada lapisan kulit pohon pisang, di mana ada bagian yang selapis sebelum kulit terluar yang rasanya cukup tawar. Nyoman ini konon berasal dari serapan “anom + an” yang bermakna muda. Kemudian dalam perkembangan menjadi komang yang secara etimologis berasal dari kata uman yang bermakna “sisa” atau “akhir”.
Jadi menurut pandangan hidup kami, sebaiknya sebuah keluarga memiliki tiga anak saja. Setalah beranak tiga, kita disarankan untuk lebih “bijaksana”. Namun zaman dahulu, obat herbal tradisional kurang efektif untuk mencegah kehamilan, coitus interruptus tidak layak diandalkan, dan aborsi selalu dipandang jahat, sehingga sepasang suami istri mungkin saja memiliki lebih dari tiga anak. Contoh: I Nyoman Indrayudha, Ni Komang Ariyuni dll

4. Ketut
Anak keempat : diawali dengan sebutan “Ketut”, yang merupakan serapan “ke + tuut” – ngetut yang bermakna mengikuti atau mengekor. Ada juga yang mengkaitkan dengan kata kuno Kitut yang berarti sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang. Ia adalah anak bonus yang tersayang. Karena program KB yang dianjurkan pemerintah, semakin sedikit orang Bali yang bertitel Ketut. Itu sebabnya ada kekhawatiran dari sementara orang Bali akan punahnya sebutan kesayangan ini. Contoh: I Ketut Nugraha, Ni Ketut Sudiasih dll

Bila keluarga berancana gagal, dan sebuah keluarga memiliki lebih dari empat anak? Di sini ada 2 alternatif yang bisa dipakai orang tua untuk memberi nama depan pada anak kelima, keenam, dan seterusnya:

Nama depan untuk anak kelima dan seterusnya mengulang kembali nama-nama depan sebelumnya sesuai urutannya.

Ada orang tua yang sengaja menambahkan kata "Balik" setelah nama depan anaknya untuk memberi tanda bahwa anak tersebut lahir setelah anak yang keempat.

Contohnya: I Wayan Balik Suandra. Jadi nama depannya adalah "I Wayan Balik" yang menandakan bahwa dia adalah anak kelima, atau anak yang lahir setelah putaran 1 sampai 4.

-----
Domogi semeton sami mekayunan antuk nge-share bacaan puniki, mangda semeton sane lianan presida uning

Suksma
Om Santih, Santih, Santih Om
epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Copyright © 2012 SANKARACARYA .