TANAH LOT

Tanah Lot sebuah objek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam saat matahari terbenam. Keunikan Pura Tanah Lot ialah tempatnya yang terletak di tengah laut kira-kira 300 meter dari bibir pantai, terdapat juga batu karang yang di tengahnya terdapat gua besar.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan yang melengkung. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan dan merupakan pura laut tempat pemujaan dewa penjaga laut.
Di bawah dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi Umat Hindu. Apabila turun ke pantai antara Pura Tanah Lot dengan tebing, maka pada bulan tertentu akan menyaksikan matahari terbenam dimana bola matahari yang berwarna merah akan tepat berada di lobang tebing, seperti mata yang lelah memandang dunia. Sayangnya pemandangan ini hanya dapat disaksikan pada bulan-bulan tertentu yaitu saat matahari tenggelam condong ke utara.



Pada beberapa lorong tebing karang di sekitar Pura Tanah Lot terdapat ular-ular belang yang jinak dan dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai penjaga pura. Di sekitar pura juga terdapat mata air tawar dan dapat dilihat apabila air laut sedang surut. Keberadaan mata air itulah yang menjadi salah satu pertimbangan ketika tempat ini dipilih sebagai lokasi pura tersebut.
Kata Tanah Lot terdiri dari kata “Tanah” yang diartikan sebagai batu karang, “Lot” atau “Lod” berarti laut. Jadi Tanah Lot dimaksudkan yaitu tanah yang ada di tengah laut. Pura Tanah Lot didirikan pada abad ke-15 oleh Pedanda (pendeta) Hindu bernama Bawu Rawuh atau Danghyang Nirartha yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Danhyang Niratha dalam perjalanannya untuk menyebarkan agama Hindu dari tanah Jawa pada abad ke-16. Sebelum memberikan petunjuk untuk mendirikan pura di tempat ini, beliau merasakan adanya getaran-getaran kesucian dan mendapatkan kesempurnaan bathin.
Menurut Legenda Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama Hindu. Seorang pemimpin suci di tempat itu yang bernama Bendesa Beraban merasa tersaingi karena banyak pengikutnya menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan

















Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot dengan segala kekuatannya ia memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warnanya hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Sebagai sebuah obyek wisata, Tanah Lot telah dikelola secara profesional yang dilengkapi dengan fasilitas parkir, toilet, art shop, restoran, hotel, open stage, tourist information centre, dan fasilitas security dan safety. Dengan membayar tiket masuk maka seluruh pengunjung telah dilindungi dengan asuransi kecelakaan. Begitu pula dengan layanan parkirnya, setiap kendaraan yang masuk ke wilayah tanah lot dengan membayar retribusi parkir secara langsung sudah dilindungi dengan asuransi.

Image

Image


epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

GUNUNG KAWI

 Gunung Kawi obyek wisata di Bali,

gunung-kawi-1.jpggunung-kawi-2.jpggunung-kawi-4.jpg
Pura Gunung Kawi, Pernahkah anda mendengar atau berkunjung ke Situs Pura gunung kawi selama liburan anda di bali, atau anda sama sekali blank tidak ada petunjuk. kalau demikian karena hal-hal sejarah sangat ramai dibicarakan belakangan ini secara singkat saya akan ceritakan sejarah obyek ini, mudah-mudahan berguna menambah wawasan serta referensi obyek wisata anda selama liburan di Bali,
Setelah melewati Gapura dan 315 anak tangga di pinggir sungai Pakerisan yaitu sebuah sungai yang mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, terletak komplek Candi Gunung Kawi. Obyek wisata ini termasuk didalam wilayah Tampaksiring , kabupaten Gianyar kira-kira 40 km dari Denpasar.
Mengenai nama Gunung Kawi ini belum diketahui secara pasti asal muasalnya. Namun secara etimologi (bahasa kerennya) dikatakan berasal dari kata Gunung dan Kawi yang berarti Gunung adalah daerah pegunungan dan Kawi adalah pahatan, jadi maksudnya ialah pahatan yang terdapat di pegunungan atau di atas batu padas.
Menurut sejarahnya bahwasanya diantara raja-raja Bali yang memerintah Bali, yang paling terkenal adalah dari dinasti Warmadewa, Raja Udayana adalah berasal dari dinasti ini dan beliau adalah anak dari Ratu Campa yang diangkat anak oleh Warmadewa. Setelah dewasa beliau menikah dengan putri dari empu sendok dari jawa timur(kediri) yang bernama Gunapriya Dharma Patni, dari perkawinan ini beliau menurunkan Erlangga ( bukan nama toko lho…..) dan Anak Wungsu. Akhirnya setelah Erlangga wafat tahun 1041, kerajaannya di jawa timur dibagi 2(dua). Pendeta budha yang bernama Mpu Baradah dikirim ke Bali agar pulau Bali diberikan kepada salah satu putra Erlangga, tetapi ditolak oleh Mpu Kuturan.
Selanjutnya Bali diperintah oleh Raja Anak Wungsu antara tahun 1049-1077 dan dibawah pemerintahanya Bali merupakan daerah yang subur dan tentram.
Setelah beliau meninggal dunia abunya disimpan dalam satu candi dikomplek Candi Gunung Kawi. Tulisan yang terdapat di pintu masuk situs ini berbunyi ” Haji Lumah Ing Jalu” yang berarti Sang Raja dimakamkan di “Jalu” sama dengan “susuh” dari (ayam jantan) yang bentuknya sama dengan Kris, maka perkataan ” Ing Jalu” dapat ditafsirkan sebagai petunjuk ” Kali Kris” atau Pakerisan. Raja yang dimakamkan di Jalu dimaksud adalah Raja Udayana, Anak Wungsu, dan 4 orang permaisuri Raja serta Perdana Mentri raja.
Disebelah tenggara dari komplek candi ini terletak Wihara (tempat tinggal atau asrama para Biksu/pendeta Budha). Peninggalan Candi dan Wihara di Gunung Kawi ini diperkirakan pada abad 11 masehi dan juga wujud toleransi hidup bergama pada waktu itu yang patut menjadi contoh dan tauladan bagi kita di masa ini, belajar dari kearifan masa lalu…….
Berkunjung ke situs Pura Gunung Kawi ini, memberika anda wawasan serta keindahan alam yang menawan. Selamat ber wisata di Bali
Image 

Image 

Image 

Image


epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Objek Wisata Pura Goa Gajah, Bali

Pura Goa Gajah (Elephant Cave Temple)
Kabupaten/Kota : Gianyar
Pura goa Gajah terletak di Desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh kabupaten daerah tingkat II Gianyar. Jaraknya dari Denpasar Kurang lebih 26 Km, sangat mudah dicapai. Disana ada kios-kios kesenian dan Rumah makan.
goa gajah bali 

Pura ini di lingkupi oleh persawahan dengan keindahan ngarai sungai Petanu, berada pada jalur wisata Denpasar – Tampaksiring – Danau Batur – Kintamani. Disekitarnya terdapat tempat-tempat bersejarah seperti Yeh Pulu, Samuan Tiga, Gedung Arca, Arjuna Metapa, Kebo Edan, Pusering Jagat, Penataran Sasih dan lain-lain. Namun Goa Gajah belum diketahui asal usulnya secara pasti. Nama ini perpaduan nama Pura Guwa (sebutan masyarakat setempat) dengan nama kuna yang termuat dalam prasasti-prasasti yakni Ergajah dan Lwa Gajah. Nama-nama Anta Kunjarapada dan Ratna Kunjarapada itu dari akhir abad kesepuluh sampai akhir abad ke Empat belas ( Negara Kertagama ). Kekunaan ini didukung oleh Peninggalan Purbakala.
Di pelataran Pura Goa Gajah terdapat Petirtaan kuno 12 x 23 M2, terbagi atas tiga bilik. Dibilik utara terdapat tiga buah Arca Pancuran dan di bilik Selatan ada Arca Pancuran pula, sedangkan di bilik tengah hanya terdapat apik arca. Lebih kurang 13 meter di sebelah utara Petirtaan terdapat Goa atau Ceruk Pertapaan berbentuk huruf T. Lorong Goa berukuran : lebar 2,75 M, tinggi 2,00 M. Dikiri kanan lorong terdapat ceruk-ceruk untuk bersemedi, jumlahnya 15 buah. Pada ceruk paling Timur terdapat Trilingga dan diujung Barat terdapat Arca Ganeca.
Dihalaman Goa Pura Gajah diketemukan pula Fragmen bangunan yang belum bisa direkonstruksi. Tembok keliling menjadi penanggul tebing disebelah Barat pula ini. Lebih kurang 100M disebelah Selatan Petirtaan didapati sisa-sisa Percandian Tebing. Sebagian kaki candi itu masih ada bagian – bagian yang lain telah runtuh ke kaki yang ada didepannya. Sebuah Chatra berpayung 13 tergeletak ditepi kaki itu. Badan candi itu memakai hiasan yang sangat indah. Ada pula bagian Chatra bercabang tiga. Dua buah Arca Budha dengan sikap Dhynamudra diletakkan pada sebuah tahta berdekatan dengan ceruk yang hampir jebol. Berhadapan dengan percandian ini terdapat sebuah ceruk pertapaan pula. Didepan ceruk ini dibangun balai peristirahatan dan sebuah kolam.
Image

Image

Image

Image

Image


epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

KEBO EDAN

Tahukah arti “kebo edan”? Iya, kebo gila, edan, atau tak eling. Lantas mengapa sebuah pura dinamakan “kebo edan”, apa tidak ada nama yang lain? Biasanya penamaan sebuah tempat akan begitu memerhatikan aspek sejarahnya. Dinamai “kebo edan” karena diambil dari dua arca kerbau yang terdapat di sebelah kanan-kiri Arca Bhairawa yang berfungsi sebagai penjaga arca tersebut. Pura Kebo Edan merupakan peninggalan sejarah yang kental dengan aspek historis dan berasal dari sekitar abad ke-13 Masehi.

Pendapat bahwa Pura Kebo Edan merupakan peninggalan sejarah abad ke-13 ditafsirkan dari masa penguasaan Bali sekitar tahun 1284 pada masa Raja Kertanegara. Akibat dari penguasaan Bali yang dilakukan Kertanegara tersebut maka ajaran Bhairawa tersebar sampai ke Bali. Ada beberapa arca yang menjadi peninggalan sejarah sangat penting yang berada di lingkungan Pura Kebo Edan ini.
Arca-arca

1. Arca Bhairawa Siwa; apa yang tengah dilakukan arca ini sungguh bebau mistis, aneh, dan mungkin membuat bulu kuduk berdiri. Mengapa? Karena arca ini digambarkan tengah menari diatas mayat manusia dengan bentuk badan yang kekar, besar, tinggi, serta berambut ikal dengan memakai topeng setinggi kurang lebih 3,5 meter. Arca ini melukiskan sosok Bhairawa karena ditilik dari ciri-ciri yang dikenakannya menari dengan menggunakan hiasan ular di pergelangan kaki dan tangannya. Bhairawa tergolong aliran Tantrayana Prawrtti karena cenderung mengikuti indria dalam usaha mencapai kebebasan atau kepuasan duniawi tanpa pengakuan indria.

2. Arca Kerbau Berjongkok; dari namanya tentu sudah tergambar. Arca ini melukiskan seekor kerbau yang garang tengah berjongkok dan memiliki suara yang menderu keras memerlihatkan kegarangan dan keberingasannya, sama halnya dengan kebo edan.
3. Arca Bhairawa Raksasa; arca ini termasuk unik karena memiliki unsur-undur demonis seperti halnya mata yang melotot, memakai hiasan berupa tengkorak, membawa mangkok dengan hiasan tengkorak. Dan seperti sudah menjadi kelaziman bahwa yang dibawa oleh Arca Bhairawa Raksasa senantiasa memegang pisau.

4. Arca Ganesa; masyarakat sering menyebutnya sebagai Betara Gana. Lingkungan Pura ini juga banyak dikunjungi wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara baik yang melakukan penelitian maupun yang hanya ingin melihat-lihat benda-benda peninggalan sejarah tersebut. Di tempat ini juga ditemukan kekunaan lain seperti Arca Raksasa dengan hiasan tengkorak serta beberapa buah arca lainnya bahkan ada yang sudah rusak.



epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

BUDAYA NGABEN DI BALI

Ada beberapa pendapat ttg asal kata ngaben. Ada yg mengatakan ngaben dari kata beya yg artinya bekal, ada juga yg mengatakan dari kata ngabu (menjadi abu), dll.Dalam Hindu diyakini bahwa Dewa Brahma disamping sbg dewa pencipta juga adalah dewa api. Jadi ngaben adalah proses penyucian roh dgn menggunakan sarana api sehingga bisa kembali ke sang pencipta yaitu Brahma. Api yg digunakan adalah api konkrit untuk membakar jenazah, dan api abstrak berupa mantra pendeta utk mem-pralina yaitu membakar kekotoran yg melekat pada atma/roh.Upacara Ngaben atau sering pula disebut upacara Pelebon kepada orang yang meninggal dunia, dianggap sangat penting, ramai dan semarak, karena dengan pengabenan itu keluarga dapat membebaskan arwah orang yang meninggal dari ikatan-ikatan duniawinya menuju sorga, atau menjelma kembali ke dunia melalui rienkarnasi. Karena upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang panjang dan besar, hal ini sering dilakukan begitu lama setelah kematian.Untuk menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat sering melakukan pengabenan secara massal / bersama. Jasad orang yang meninggal sering dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi, namun bagi beberapa keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan menyimpan jasad orang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Selama masa penyimpanan di rumah itu, roh orang yang meninggal menjadi tidak tenang dan selalu ingin kebebasan. Hari baik biasanya diberikan oleh para pendeta setelah  melalui konsultasi dan kalender yang ada. Persiapan biasanya diambil jauh-jauh sebelum hari baik ditetapkan. Pada saat inilah keluarga mempersiapkan “bade dan lembu” terbuat dari bambu, kayu, kertas yang beraneka warna-warni sesuai dengan golongan  atau kedudukan sosial ekonomi keluarga bersangkutan.
Prosesi ngaben dilakukan dgn berbagai proses upacara dan sarana upakara berupa sajen dan kelengkapannya sbg simbol-simbol seperti halnya ritual lain yg sering dilakukan umat Hindu Bali. Ngaben dilakukan untuk manusia yg meninggal dan masih ada jenazahnya, juga manusia meninggal yg tidak ada jenazahnya spt orang tewas terseret arus laut dan jenazah tdk diketemukan, kecelakaan pesawat yg jenazahnya sudah hangus terbakar, atau spt saat kasus bom Bali 1 dimana beberapa jenazah tidak bisa dikenali karena sudah terpotong-potong atau jadi abu akibat ledakan.Untuk prosesi ngaben yg jenazahnya tidak ada dilakukan dengan membuat simbol dan mengambil sekepal tanah dilokasi meninggalnya kemudian dibakar. Banyak tahap yg dilakukan dalam ngaben. Dimulai dari memandikan jenazah, ngajum, pembakaran dan nyekah. Setiap tahap ini memakai sarana banten (sesajen) yg berbeda-beda. Ketika ada yg meninggal, keluarganya akan menghadap ke pendeta utk menanyakan kapan ada hari baik utk melaksanakan ngaben. Biasanya akan diberikan waktu yg tidak lebih dari 7 hari sejak hari meninggalnya.Setelah didapat hari H (pembakaran jenazah), maka pihak keluarga akan menyiapkan ritual pertama yaitu nyiramin layon(memandikan jenazah). Jenazah akan dimandikan oleh kalangan brahmana sbg kelompok yg karena status sosialnya mempunyai kewajiban untuk itu. Selesai memandikan, jenazah akan dikenakan pakaian adat Bali lengkap. Selanjutnya adalah prosesi ngajum, yaitu prosesi melepaskan roh dengan membuat simbol2 menggunakan kain bergambar unsur2 penyucian roh.
Pada hari H-nya, dilakukan prosesi ngaben di kuburan desa setempat. Jenazah akan dibawa menggunakan wadah, yaitu tempat jenazah yg akan diusung ke kuburan. Wadah biasanya berbentuk padma sbg simbol rumah Tuhan. Sampai dikuburan, jenazah dipindahkan dari wadah tadi ke pemalungan, yaitu tempat membakar jenazah yg terbuat dari batang pohon pisang ditumpuk berbentuk lembu.Disini kembali dilakukan upacara penyucian roh berupa pralina oleh pendeta atau orang yg dianggap mampu untuk itu (biasanya dari clan brahmana). Pralinaadalah pembakaran dgn api abstrak berupa mantra peleburan kekotoran atma yg melekat ditubuh. Kemudian baru dilakukan pembakaran dgn menggunakan api kongkrit. Jaman sekarang sudah tidak menggunakan kayu bakar lagi, tapi memakai api dari kompor minyak tanah yg menggunakan angin.Umumnya proses pembakaran dari jenazah yg utuh menjadi abu memerlukan waktu 1 jam. Abu ini kemudian dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai menjadi sekah. Sekah ini yg dilarung ke laut, karena laut adalah simbol dari alam semesta dan sekaligus pintu menuju ke rumah Tuhan. Demikian secara singkat rangkaian prosesi ngaben di Bali. Ada catatan lain yaitu utk bayi yg berumur dibawah 42 hari dan atau belum tanggal gigi, jenazahnya harus dikubur. Ngabennya dilakukan mengikuti ngaben yg akan ada jika ada  keluarganya meninggal.Status kelahiran kembali roh orang yang meninggal dunia berhubungan erat dengan karma dan perbuatan serta tingkah laku selama hidup sebelumnya.  Secara umum, orang Bali merasakan bahwa roh yang lahir kembali ke dunia hanya bisa di dalam lingkaran keluarga yang ada hubungan darah dengannya. Lingkaran hidup mati bagi orang Bali adalah karena hubungannya dengan leluhurnya. 

Setiap orang tahu bahwa di satu saat nanti dia akan menjadi leluhur juga, yang di dalam perjalannya di dunia lain harus dipercepat dan mendapatkan perhatian cukup bila sewaktu-waktu nanti kembali menjelma ke Pulau yang dicintainya, Pulau Bali.


epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

UPACARA POTONG GIGI

Ada begitu banyak upacara adat di Bali, mulai dari sekedar peresmian jalan tembus, memindahkan rumah, yang ini termasuk sederhana. Sampai yang rumit misalnya ngotonin atau ulang tahun, mesangih atau potong gigi ini termasuk yang sedang. Yang paling rumit misalnya ngusaba nini, mapekelem, memungkah.

Image
Yang disebut diawal pindah rumah dan jalan tembus, hanya menyangkut lingkungan hidup, yang kedua potong gigi dan oton, menyangkut manusia. Sedangkan ngusaba, memungkah menyangkut sang pencipta atau Ida Sang Hing Widhi.
Tenggang waktunyapun berjenjang. Bila menyangkut jalan tembus dan pindah rumah, cukup seminggu. Yang otonan dan potong gigi bisa selama 2 minggu persiapannya. Sedangkan memungkah bisa selama sebulan.
Upacara potong gigi biasanya diwajibkan kepada mereka yang telah akil balig, usia antara 15 sampai 20 tahun. Pada hari baik yang sudah ditentukan, peserta potong gigi sejak pagi hari sudah melakukan yang namanya mabersih ring raga. Mereka dimandikan secara adat dengan air kembang 7 rupa. Ada mawar, kenanga, cempaka, pacah, dan bunga lain yang harumnya alami.

Image
Setelah itu mereka yang akan potong gigi dirias dengan pakaian adat kebesaran. Namanya payas agung matatah. Untuk pria terdiri dari bagian atasnya destar dengan motif prada keemasan, sedangkan wanitanya gelung juga dengan bunga emas betulan.
Pakaiannya bagi peserta metatah pria mengenakan baju putih terbuat dari kain sutra dengan torehan prada bermotif aneka macam bunga dan satwa langka.
Destar bermotif prada maknanya, adalah mereka yang potong gigi diharapkan bisa mengendalikan fikirannya sehingga senantiasa bening dan bersih.

Image

Pada saat yang tepat, biasanya sebelum tengah hari, ketika pemimpin upacara potong gigi sudah mempersiapkan banten dan perlengkapan lainnya, peserta potong gigi akan dituntun oleh orang tuanya menuju bale adat. Ditempat itu seluruh sanak keluarga tetangga handai taulan dan kerabat sudah menanti dengan perasaan terharu.

Hari itu mereka akan menjadi saksi akan berakhirnya masa kanak-kanak bagi salah satu keluarga mereka. Potong gigi sendiri maknanya adalah menghilangkan segala macam keburukan dalam diri manusia.

Setelah melakukan sembah sebanyak 3 kali, mereka yang akan potong gigi memulai ritual sakral itu. Direbahkan diatas kasur masih lengkap dengan pakaian adat kebesaran. Yang pertama dilakukan adalah, menggigit tebu untuk mengganjal rahang sehingga tidak tertutup selama proses pengikiran gigi. Yang pertama dilakukan adalah secara simbolis memahat dengan pahat kecil 6 gigi bagian atas, 2 taring, dua gigi depan dan dua gigi sebelahnya. Ini simbolis bahwa 6 musuh dalam diri akan segera disingkirkan. Dia terdiri dari keinginan untuk main judi, mencuri, main perempuan, minum, mabuk dan madat.

Kemudian dengan penuh konsentrasi sangging atau ahli potong gigi secara adat akan melakukan tugasnya. Gigi taring dan 4 gigi bagian atas akan dikikir secara pelahan untuk membuatnya rata. Ini berlangsung beberapa menit saja, kemudian mereka yang potong gigi akan diberi cermin untuk melihat apakah giginya sudah rata, taringnya sudah tidak lancip lagi. Ketika itulah keluarga yang berada di sekitar bale adat akan memberi komentar apakah giginya sudah bagus atau belum.
Selanjutnya dilakukan kumur suci, dengan menggunakan tirta yang dibuat dengan doa tertentu. Dilanjutkan dengan membung air kumuran itu ke dalam kelapa gading yang sudah dikasturi. Karturi maksudnya dilubangi dengan pisau tajam yang sudah disucikan dengan simetres berbentuk segi enam. Kelapa gading itu kemudian dikumpulkan dan dengan upacara tertentu di buang ke sungai yang mengalir ke laut. Maknanya semua keburukan yang ada pada diri manusia sudah dimusnahkan.
Selanjutnya peserta potong gigi diberikan sirih yang sudah diberikan mantra suci, mereka harus menggigitnya sebanyak 3 kali, maknanya setelah potong gigi mereka memulai sesuatu dengan pandangan baru yang lebih pragmatis, tidak lagi membawa masa kanak-kanak yang melenakan dan kadang menjengkelkan.

Barulah kemudian mereka boleh turun kehalaman, tapi sebelumnya menginjak dulu banten pengelukatan sebanyak tiga kali. Artinya setelah semua keburukan tuntas dimusnahkan maka mereka yang mengikuti upacar potong gigi bisa mulai melangkah ke jenjang yang lebih tinggi dalam kehidupan selanjutnya.

Ada 4 tingkatan dalam hidup orang Bali, 25 tahun pertama disebut brahmacari, kesempatan mereka untuk menggali ilmu setinggi mungkin. 25 tahun kedua disebut grahasta, ketika mereka mulai membangun rumah tangga dan mengumpulkan kekayaan, 25 tahun ketiga adalah bhiksuka saat mereka sudah bisa diminta pendapatnya untuk kepentingan masyarakat banyak dengan menjadi pemimpin. Sedangkan 25 tahun terakhir adalah wanaprasta, saat manusia meninggalkan semua gemerlap dunia memasuki alam nirwana menjelang menghadap sang pencipta.

Potong gigi adalah melepas masa brahmacari menuju ke masa grahasta. Mereka yang belum potong gigi tidak disarankan melakukan upacara perkawinan lebih dulu. Karena ketika mengikuti upacara perkawinan pasti akan diawali dengan upacara potong gigi lebih dulu.
Begitulah Bali, ada banyak rangkaian upacara yang sarat makna, yang intinya adalah bagaimana hubungan antara manusia dengan alam manusia dengan sesama dan manusia dengan tuhannya dijaga secara harmonis, serasi seimbang dan selaras.


epsilon

1 komentar:

Om swastyastu

OMED-OMEDAN / TRADISI CIUMAN DI DEPAN UMUM

Omed-Omedan atau bahasa indonesia nya adalah cium-ciuman(tarik-menarik), sebuah tradisi di Pulau Dewata, Bali.omed-omedan, dari arti bahasa Indonesia nya memang banyak yang penasaran sekaligus membayangkannya.Omed-omedan atau juga disebut Med-medan adalah acara ciuman massal yang rutin digelar oleh warga Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar Selatan, pada setiap setiap tanggal 1 tahun Caka, atau sehari setelah Hari Nyepi. Menurut cerita masyarakat setempat, acara ini sudah diwariskan sejak tahun 1900-an.

Omed-omedan melibatkan sekaa teruna-teruni atau pemuda-pemudi umur 17 tahun hingga 30 tahun atau yang sudah menginjak dewasa namun belum menikah. Dalam bahasa Bali, Med-medan sama dengan paid-paidan, berarti saling tarik menarik. Jadi med-medan adalah ritual saling tarik-menarik antara kelompok pemuda dengan kelompok pemudi untuk memohon keselamatan seluruh warga desa.

Prosesi med-medan dimulai dengan persembahyangan bersama untuk mohon keselamatan. Usai sembahyang, peserta dibagi menjadi dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Kemudian kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Setelah seorang sesepuh desa memberikan aba-aba, kedua kelompok saling mendekat. Begitu bertemu, peserta terdepan saling tarik menarik lalu berciuman disaksikan ribuan penonton. Prosesi tersebut dilakukan secara bergantian sehingga semua peserta kebagian berciuman.

Tidak semua masyarakat Bali, bahkan masyarakat Sesetan Kaja sendiri, menyukai tradisi ini. Pernah pada 1970-an para sesepuh banjar memutuskan agar acara ini ditiadakan. Namun, tak lama berselang, di pelataran Pura terjadi perkelahian yang amat seru dua ekor babi, dan keduanya menghilang begitu saja di tengah perkelahian. Oleh warga, peristiwa itu dianggap sebagai pertanda buruk. Maka, med-medan pun kembali dilangsungkan.

Jauh sebelum itu, ada kisah menarik mengenai med-medan. Saat itu, begitu Hari Nyepi usai, masyarakat Puri Oka, sebuah kerajaan kecil di Denpasar selatan, menggelar permainan med-medan alias saling tarik-menarik antara kelompok pemuda dan pemudi. Saking serunya, acara tarik-menarik itu berubah menjadi acara saling merangkul dan situasi berubah gaduh karenanya. Raja yang saat itu sedang sakit pun marah besar.Dengan terhuyung-huyung beliau keluar hendak menghardik warganya. Namun, begitu melihat adegan itu, tiba-tiba sakit Sang Raja mendadak sirna dan ia pun sehat seperti sediakala. Raja lalu mengeluarkan titah agar med-medan dilaksanakan tiap tahun saat ngembak geni (menyalakan api pertama)sehari setelah Hari Raya Nyepi.

Begitu diselenggarakan lagi, giliran Pemerintah Kolonial Belanda yang terusik melihat upacara itu. Belanda melarang ritual itu, namun warga yang taat tidak menghiraukan larangan itu. Acara ciuman massal itu pun berlangsung hingga sekarang.

Tapi jangan berfikir semudah itu untuk bisa mendaratkan ciuman kamu pada sang gadis, karena dalam acara itu selain tarik menarik juga ada acara siram-siraman, sekali kesempatan dan gagal, maka kamu akan di siram beramai-ramai.


epsilon

1 komentar:

Om swastyastu

Upacara Perkawinan Adat Bali

Dalam ajaran Hindu terdapat empat tahap dalam mencapai tujuan hidup, adapun tujuan hidup tersebut dinamakan Catur Purusa Artha terdiri dari Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Dalam pelaksanaannya dilakukansecara bertahap.
Image
Sementara dalam Perkawinan  adalah bentuk perujudan dari suatu usaha untuk mencapai tujuan hidup. Dalam lontar Agastya Parwa disebutkan “Yatha sakti Kayika Dharma” ini bermakna dengan kemampuan sendiri melaksanakan Dharma
Upacara perkawinan pada hakekatnya adalah upacara persaksian ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan kepada masyarakat bahwa kedua orang yang bersangkutan telah mengikatkan diri sebagai suami-istri. Sedangkan pengertian perkawinaan sendiri adalah jalinan ikatan secara lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk suatu keluarga yang bahagia dan abadi selamanya hingga akhir usia.
Bila seseorang sudah berniat melakukan perkawinan, diharapkan sudah mereka sudah siap lahir dan batin dalam menempuk bahtera rumah tangga kelak.
Dalam perkawinan  umat Hindu di Bali, ada dua tujuan hidup yang harus dapat diselesaikan dengan tuntas yaitu mewujudkan artha dan kama yang berdasarkan Dharma.
Sebelum seseorang memasuki jenjang perkawinan dibutuhkan suatu bimbingan, nasehat dan wejangan agar dalam pelaksaanaannya nanti tidak mengalami kendala, masalah yang mungkin akan timbul dalam mengarui biduk bahtera rumah tangga, bimbingan ini diberikan dari orang yang mengerti dan ahli dalam bidang agama Hindu, orang  yang mengerti agama ini akan menerangkan apa yang menjadi tugas dan kewajiban  bagi orang yang telah terikat dalam pernikahan sehinggabisa mandiri di dalam mewujudkan tujuan hidup mendapatkan artha dan kama berdasarkan Dharma.
Lalu dilanjutkan dengan proses penyucian diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada leluhur untuk menjelma kembali dalam rangka memperbaiki karmanya (umat Hindu di Bali percaya leluhur yang sudah meninggal dapat berenkarnasi dalam perujudan anak cucu kembali) untuk peleburan perbuatan buruk ke dalam perbuatan yang baik, itu adalah manfaat jadi manusia. Melahirkan anak lewat perkawinan mengasuh, membimbing, memeliharanya dan mendidik dengan penuh kasih sayang sesungguhnya suatu yadnya kepada leluhur. Terlebih lagi kalau anak tersebut dapat menjadi manusia yang sempurna, akan merupakan suatu perbuatan melebihi seratus yadnya, demikian disebutkan dalam Slokantara.
Perkawinan bagi umat Hindu merupakan sesuatu yang suci dan sakral. Saat itu perkawinan layak atau tidak nya ditentukan oleh seorang Resi, dimana sang Resi (Bramana Sista) ini mampu melihat lewat mata batin cocok tidaknya dari pasanngan yang akan dinikahkan, bila tidak cocok atau jodoh akan dibatalkan karena bisa berakibat buruk bagi kehidupan rumah tangga mereka nanti. Namun seiring masa berganti dan pertimbangan duniawi lebih mempengaruhi orang tua dalam memilih jodoh untuk anak anak mereka dan bukan lagi nilai budi pekerti yang di junjung tinggi
Pernikahan adat Bali menggunakan sistem patriarki  yaitu semua tahapan dan proses pernikahan dilakukan di rumah mempelai pria.
Menurut UU perkawinan no 1 thn 1974, sah tidaknya suatu perkawinan adalah sesuai menurut  hukum dan agama masing masing.
Proses upacara adat pernikahan di Bali  disebut “ Mekala-kalaan (natab banten). Pelaksaan upacara ini dipimpin oleh seorang pendeta yang diadakan di halaman rumah sebagai titik sentral kekuatan Kala Bhucari yang dipercaya sebagai penguasa wilayah madyaning mandala perumahan.
Makalan-kalaan sendiri berasal dari kata Kala yang mengandung pengertian energi. Upacara mekala-kalaan ini mempunyai maksud untuk menetralisir kekuatan kala/energi yang bersifat buruk/negatif dan berubah menjadi positif/baik.
Adapun maksud dari upacara ini adalah sebagai pengesahan perkawinan antara kedua mempelai dan sekaligus penyucian benih yang terkandung di dalam diri kedua mempelai.
Peralatan Mekala-kalaan dan symbol upacara adat perkawinan Bali
  • Sanggah Surya/bambu melekungmerupakan niyasa (simbol) istana Sang Hyang Widhi Wasa, ini merupakan istananya Dewa Surya dan Sang Hyang Semara Jaya dan Sang Hyang Semara Ratih. Di sebelah kanan digantungkan biyu lalung simbol kekuatan purusa dari Sang Hyang Widhi dan Sang Hyang Purusa ini bermanifestasi sebagai Sang Hyang Semara Jaya sebagai dewa kebajikan, ketampanan, kebijaksanaan simbol pengantin pria dan di sebelah kiri sanggah digantungkan sebuah kulkul berisi beremsimbol kekuatan prakertinya Sang Hyang Widhidan bermanifestasi sebagai Sang Hyang Semara Ratih dewi kecantikan serta kebijaksanaan simbol pengantin wanita.
  • Kelabang Kala Nareswari (Kala Badeg)simbol calon pengantin yang diletakkan     sebagai alas upacara mekala-kalaan serta diduduki oleh kedua calon pengantin.
  • Tikeh Dadakan (tikar kecil)Tikar yang diduduki oleh pengantin wanita sebagai simbol selaput dara (hymen) dari wanita. Kalau dipandang dari sudut spiritual, tikar adalah sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Prakerti (kekuatan yoni).
  • Keris sebagai kekuatan Sang Hyang Purusa (kekuatan lingga) calon pengantin pria. Biasanya nyungklit keris, dipandang dari sisi spritualnya sebagai lambang kepurusan dari pengantin pria.
  • Benang Putihdibuatkan sepanjang setengah meter, terdiri dari 12 bilahan benang menjadi satu, serta pada kedua ujung benang masing-masing dikaitkan pada cabang pohon dapdap setinggi 30 cm. Angka 12 berarti simbol dari sebel 12 hari, yang diambil dari cerita dihukumnya Pandawa oleh Kurawa selama 12 tahun. Dengan upacara mekala-kalaan otomatis sebel pengantin yang disebut sebel kandalan menjadi sirna dengan upacara penyucian tersebut. Dari segi spiritual benang ini sebagai simbol dari lapisan kehidupan, berarti sang pengantin telah siap untuk meningkatkan alam kehidupannya dariBrahmacari Asrama menuju alam Grhasta Asrama.
  •  Tegen – tegenanMakna tegen-tegenan merupakan simbol dari pengambil alihan tanggung jawab sekala dan niskala. Adapun Perangkat tegen-tegenan ini :
  1. Batang tebu berarti hidup pengantin mengandung arti  kehidup dijalani secara bertahap seperti hal tebu ruas demi ruas, secara manis.
  2. Cangkul sebagai simbol Ardha Candra. Cangkul sebagai alat bekerja, berkarma berdasarkan Dharma.
  3. Periuk simbol windhu.
  4. Buah kelapa simbol brahman (Sang Hyang Widhi).
  5. Seekor yuyu/kepiting simbol bahasa isyarat memohon keturunan dan kerahayuan.
  • Suwun-suwunan(sarana jinjingan)Berupa bakul yang dijinjing mempelai wanita yang berisi talas, kunir, beras dan bumbu-bumbuan melambangkan tugas wanita atau istri mengembangkan benih yang diberikan suami, diharapkan seperti pohon kunir dan talas berasal dari bibit yang kecil berkembang menjadi besar.
  • Dagang-daganganmelambangkan kesepakatan dari suami istri untuk membangun rumah tangga dan siap menanggung segala resiko yang timbul akibat perkawinan tersebut seperti kesepakatan antar penjual dan pembeli dalam transaksi dagang.
  • Sapu lidi (3 lebih). Simbol Tri Kaya Parisudha. Pengantin pria dan wanita saling mencermati satu sama lain, isyarat saling memperingatkan serta saling memacu agar selalu ingat dengan kewajiban melaksanakan Tri Rnaberdasarkan ucapan baik, prilaku yang baik dan pikiran yang baik, disamping itu memperingatkan agar tabah menghadapi cobaan dan kehidupan rumah tangga.
  • Sambuk Kupakan (serabut kelapa)Serabut kelapa dibelah tiga, di dalamnya diisi sebutir telor bebek, kemudian dicakup kembali di luarnya diikat dengan benang berwarna tiga (tri datu). Serabut kelapa berbelah tiga simbol dariTriguna (satwam, rajas, tamas). Benang Tridatu simbol dari Tri Murti (Brahma, Wisnu, Siwa) mengisyaratkan kesucian.Telor bebek simbol manik. Kedua Mempelai saling tendang serabut kelapa (metanjung sambuk) sebanyak tiga kali, setelah itu secara simbolis diduduki oleh pengantin wanita. Ini mengandung pengertian Apabila mengalami perselisihan agar bisa saling mengalah, serta secara cepat di masing-masing individu menyadari langsung. Selalu ingat dengan penyucian diri, agar kekuatan triguna dapat terkendali. Selesai upacara serabut kalapa ini diletakkan di bawah tempat tidur mempelai.
  • Tetimpugadalah bambu tiga batang yang dibakar dengan api dayuh yang bertujuan memohon penyupatan dari Sang Hyang Brahma.
(Sumber Asli)
Rangkaian tahapan upacara pernikahan adat Bali:
Upacara Ngekeb:
Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga dengan memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bersedia menurunkan kebahagiaan kepada pasangan ini serta nantinya mereka diberikan anugerah berupa keturunan yang baik.
Setelah itu pada sore harinya, seluruh tubuh calon pengantin wanita diberi luluran yang terbuat dari daun merak, kunyit, bunga kenanga, dan beras yang telah dihaluskan. Dipekarangan rumah juga disediakan wadah berisi air bunga untuk keperluan mandi calon pengantin. Selain itu air merang pun tersedia untuk keramas.
Sesudah acara mandi dan keramas selesai, pernikahan adat bali akan dilanjutkan dengan upacara di dalam kamar pengantin. Sebelumnya dalam kamar itu telah disediakan sesajen. Setelah masuk dalam kamar biasanya calon pengantin wanita tidak diperbolehkan lagi keluar dari kamar sampai calon suaminya datang menjemput. Pada saat acara penjemputan dilakukan, pengantin wanita seluruh tubuhnya mulai dari ujung kaki sampai kepalanya akan ditutupi dengan selembar kain kuning tipis. Hal ini sebagai perlambang bahwa pengantin wanita telah bersedia mengubur masa lalunya sebagai remaja dan kini telah siap menjalani kehidupan baru bersama pasangan hidupnya.
Mungkah Lawang (Buka Pintu):
Seorang utusan Mungkah Lawang bertugas mengetuk pintu kamar tempat pengantin wanita berada sebanyak tiga kali sambil diiringi olehseorang Malat yang menyanyikan tembang Bali. Isi tembang tersebut adalah pesan yang mengatakan jika pengantin pria telah datang menjemput pengantin wanita dan memohon agar segera dibukakan pintu.
Upacara Mesegehagung:
Sesampainya kedua pengantin di pekarangan rumah pengantin pria, keduanya turun dari tandu untuk bersiap melakukan upacara Mesegehagung yang tak lain bermakna sebagai ungkapan selamat datang kepada pengantin wanita, kemudian keduanya ditandu lagi menuju kamar pengantin. Ibu dari pengantin pria akan memasuki kamar tersebut dan mengatakan kepada pengantin wanita bahwa kain kuning yang menutupi tubuhnya akan segera dibuka untuk ditukarkan dengan uang kepeng satakan yang ditusuk dengan tali benang Bali dan biasanya berjumlah dua ratus kepeng
Madengen–dengen:
Upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri atau mensucikan kedua pengantin dari energi negatif dalam diri keduanya. Upacara dipimpin oleh seorang pemangku adat atau Balian
Mewidhi Widana:
Dengan memakai baju kebesaran pengantin, mereka melaksanakan upacara Mewidhi Widana yang dipimpin oleh seorang Sulingguh atau Ida Peranda. Acara ini merupakan penyempurnaan pernikahan adat bali untuk meningkatkan pembersihan diri pengantin yang telah dilakukan pada acara acara sebelumnya. Selanjutnya, keduanya menuju merajan yaitu tempat pemujaan untuk berdoa mohon izin dan restu Yang Kuasa. Acara ini dipimpin oleh seorang pemangku merajan
Mejauman Ngabe Tipat Bantal:
Beberapa hari setelah pengantin resmi menjadi pasangan suami istri, maka pada hari yang telah disepakati kedua belah keluarga akan ikut mengantarkan kedua pengantin pulang ke rumah orang tua pengantin wanita untuk melakukan upacara Mejamuan/menerima tamu. Acara ini dilakukan untuk memohon pamit kepada kedua orang tua serta sanak keluarga pengantin wanita, terutama kepada para leluhur, bahwa mulai saat itu pengantin wanita telah sah menjadi bagian dalam keluarga besar suaminya. Untuk upacara pamitan ini keluarga pengantin pria akan membawa sejumlah barang bawaan yang berisi berbagai panganan kue khas Bali seperti kue bantal, apem, alem, cerorot, kuskus, nagasari, kekupa, beras, gula, kopi, the, sirih pinang, bermacam buah–buahan serta lauk pauk khas Bali


epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Pantai Kuta

Pantai Kuta (pantai berpasir putih)g terkenal di Bali. Wisatawan yang berlibur di Bali tidak akan pernah lupa untuk berkunjung ke pantai Kuta, terutama pada saat matahari akan terbenam. Pantai Kuta merupakan salah satu tempat di Bali untuk melihat panorama terbenamnya matahari selain Pura Uluwatu, Pura Tanah Lot atau pantai Jimbaran. Dapat kita bayangkan setiap hari terutama pada sore hari pantai Kuta akan penuh dengan wisatawan domestic maupun mancanegara, menantikan matahari terbenam, berenang, atau sekedar jalan-jalan di sepanjang bibir pantai. Yang membuat pantai ini juga terkenal adalah ombaknya yang cukup tinggi untuk melakukan olah raga air terutama berselancar (surfing). Tidak heran kalau disepanjang pantai dapat dengan mudah kita menjumpai papan selancar yang disewakan. Anda mau mencoba? Aktivitas di Pantai Kuta Berjemur Pantai Kuta adalah sebuah magnet bagi beachgoers, terutama bagi mereka yang tertarik untuk mendapatkan banyak tan-didambakan. Berbaring di pantai mengenakan bikini atau celana pendek dan kacamata hitam bisa menjadi cara mudah untuk menghabiskan hari di Kuta atau Anda dapat menyewa kursi panjang matahari hanya sekitar Rp 30.000 per hari. Namun, waspadalah terhadap sinar kasar – Anda akan sangat tidak nyaman pada hari berikut jika Anda tidak berlaku tabir surya! Pilih perlindungan dengan kandungan SPF yang tinggi dan menghindari panas siang intens untuk memastikan Anda mendapatkan cokelat bersinar indah sebelum Anda kembali ke negara asal Anda. Untuk menghindari dehidrasi Anda disarankan untuk minum banyak air dan minuman ringan – semua tersedia dari vendor patroli pantai, juga menjual makanan ringan, es krim dan buah. Main Layang-Layang Berikut ini adalah ide untuk kegiatan, aman dan menyenangkan di pantai dengan keluarga Anda – layang-layang terbang! Ingin tahu tempat untuk membeli satu? Anda dapat dengan mudah menemukan baris dari toko-toko kecil dan pedagang yang menjual layang-layang tradisional Bali mulai dari kecil sampai ukuran raksasa, seperti Bebean (berbentuk ikan), Janggan (berbentuk burung) dan Pecukan (daun berbentuk), harga bervariasi sesuai untuk ukuran dan materi. Sekarang, menemukan tempat berangin sepi dan jauh Anda pergi! Slingshot Perawatan untuk sedikit petualangan? Kuta memiliki cara sendiri untuk memuaskan dahaga adrenalin Anda. Di tempat di depan Hotel Kuta Paradiso, ada katapel raksasa yang bisa melontarkan Anda 52 meter di udara. Bingkai Y berbentuk cagak memiliki strip karet dua melekat pada uprights, mengarah kembali ke saku untuk memegang dua kursi aman dirancang. Buka setiap hari 11:00 – terlambat. Soccer Beach Mendapatkan kecokelatan tetapi memiliki kalori ekstra yang perlu membakar? Jangan khawatir, Kuta penuh kegiatan pantai. Coba pertandingan sepak bola dengan beberapa penduduk setempat. Mereka biasanya mendirikan tiang gawang di sekitar 16:00 antara Hard Rock Café dan Discovery Shopping Mall. Hanya ikut bermain, atau bahkan lebih baik, membawa teman sehingga tim akan lebih. Sudah saatnya dunia tahu tentang kemampuan anda menggiring bola! Surfing di Pantai Kuta Pantai Kuta terkenal dengan memecah gelombang dan air setinggi pinggang, sehingga seperti pantai yang sempurna untuk berselancar pemula. Untuk mendapatkan beberapa pengetahuan dasar tentang surfing, mendaftar untuk pelajaran dengan salah satu sekolah surfing terkenal terletak tepat di depan pantai seperti Odysseys, Rip Curl Surf Sekolah atau Surfer Girl Surfing School. Sebuah kursus tiga hari berselancar di biaya sekolah yang terakreditasi sekitar US $ 100. Kali berikutnya Anda kembali, selama Anda tetap dalam prakteknya, Anda akan dapat menjelajahi pantai-pantai selancar yang tersembunyi di pulau itu, pasti! Untuk peselancar yang lebih maju, Anda dapat memilih dari lebih dari 30 istirahat surfing lainnya, semua dalam waktu 30 menit berkendara dari Kuta. Waterbom Park Waterslide Waterbom adalah 3,8 hektar taman tropis luas petualangan wahana air mendebarkan. Ia memiliki 15 slide kecepatan tinggi, beberapa mencapai sampai 50kph, jalan memusingkan, naik jantung-berdebar dan panjat tebing. Bahkan untuk menjadi lemah hati, ada banyak fasilitas; mencoba rakit sungai yang membawa Anda ke sebuah sungai malas mana Anda dapat menikmati hanyut bersama dalam rakit tabung melalui air terjun cascading, riak lesu dan bahkan dedaunan tropis mewah ke layar Anda dari kebingungan kegembiraan, belum lagi fasilitas spa untuk opsi yang lebih santai. Di atas bahwa Anda dapat berjemur di taman berumput, bersantai di gazebo atau berenang di sepanjang ke Poolside Bar, untuk memuaskan dahaga Anda sebelum putaran kedua petualangan adrenalin dibebankan! Untuk anak-anak, taman fitur Taman Kiddy, yang dirancang untuk keselamatan anak dan diawasi setiap saat. Jika Anda mendapatkan lapar selama semua aktivitas tersebut, kepala ke food court di tengah taman karena dilarang untuk membawa makanan atau minuman dari luar.


epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

(Trunyan, Bali) Tradisi Penguburan Mayat di Atas Tanah

TRADISI PENGUBURAN MAYAT DI ATAS TANAH

pada Mei 13, 2012


Pulau Bali telah lama masyhur ke antero dunia akan keindahan alam dan budayanya. Jutaan turis dari dalam dan luar negeri bertandang ke pulau ini setiap tahunnya. Rasanya kita tidak akan kehabisan objek wisata menarik untuk dikunjungi selama di sana. Sebutlah beberapa diantaranya tempat wisata yang telah akrab ditelinga kita, Pantai Sanur, Kuta, Tanah Lot, Istana Tampak Siring, Bedugul, Kintamani, pementasan Tari Barong dan lain-lain, yang seolah-olah tidak akan habis daya pesonanya.

Selain dianugerahi alam yang sangat indah dan seni budaya yang eksotis, pulau yang dijuluki Pulau Seribu Pura ini juga memendam banyak hal-hal unik yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satunya ada di Kawasan Desa Bali Aga (Bali Kuna) Trunyan yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa kecil yang letaknya memencil di tepi Danau Batur dan di kaki Bukit Abang ini suasana kehidupan masyarakatnya masih menyiratkan corak masyarakat Bali tempo dulu dengan tradisinya yang masih dipegang kuat.

Salah satu tradisi desa adat Trunyan yang masih dijaga hingga kini adalah tradisi upacara kematian yang tidak ada bandingannya dengan daerah lain di dunia. Sebagaimana masyarakat Bali umumnya, Warga Desa Trunyan juga mengenal ngaben, namun di di desa ini mayatnya tidak dibakar. Di sini mayat mereka taruh begitu saja di sebuah areal hutan. Anehnya, mayat itu tak akan mengeluarkan bau busuk walaupun sudah disana selama berbulan-bulan.

Adat Desa Trunyan mengatur tata cara menguburkan mayat bagi warganya. Di desa ini ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian yang berbeda. Apabila salah seorang warga Trunyan meninggal secara wajar, mayatnya akan ditutupi kain putih, diupacarai, kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan, di sebuah lokasi bernama Sema Wayah. Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda.

Mengapa mayat yang menggeletak begitu saja di sema itu tidak menimbulkan bau? Padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut? Hal inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi lokasi wisata ini. Nah, konon sebabnya, di areal hutan tersebut terdapat sebuah pohon yang dikenal bernama Taru Menyan yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Trunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.

Untuk mencapai Desa Wisata Trunyan, kita dapat berperahu motor dari desa Kadisan, Kintamani yang terletak sekitar 65 kilometer arah utara Kota Denpasar. Di Kintamani sendiri, kita akan dipuaskan oleh sajian panorama alam yang sangat eksotis. Perpaduan antara kilau air Danau Batur yang biru dengan latar belakang Gunung Batur yang menjulang. Ditambah dengan suhu udara yang sejuk, membuat suasana bertambah indah.

Desa Trunyan memiliki lima banjar (dusun), yang letaknya relatif berjauhan. Pusat desa ini adalah Trunyan, sebuah perkampungan yang terletak di tepi timur Danau Batur. Empat banjar lainnya adalah Banjar Madya, Banjar Bunut, Banjar Mukus, dan Banjar Puseh. Banjar Madya dan Banjar Bunut berada di sebelah selatan Desa Trunyan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karangasem. Dari Desa Trunyan ke Banjar Bunut butuh waktu sekitar dua jam berjalan kaki. Itu pun melewati jalan setapak dan mendaki Bukit Abang. Warga Trunyan menyebut diri mereka sebagai Bali Turunan, yaitu orang yang pertama kali turun dari langit dan menempati tanah Pulau Bali. Sementara penduduk Bali lainnya disebut Bali Suku yang berasal dari Jawa, yang menyebar masuk pada masa kerajaan Majapahit

Setelah berperahu kurang lebih 30 menit dari Desa Kadisan Kintamani, kita akan tiba di sisi lereng Bukit Abang yang menjulang kokoh bak sebuah benteng istana. Dari Desa Trunyan sendiri, kita mesti berperahu menyusur kaki bukit Abang menuju lokasi kuburan, sekitar sepuluh menit. Kita akan tiba di sebuah pura yang terletak di kaki lereng Bukit Abang bagian barat, di tepi Danau Batur. Pura Dalem, namanya. Tidak jauh dari pura tersebut berdiri sebuah dermaga kayu yang berada persis di depan sepasang candi gerbang menuju lokasi Sema Wayah.

Berdiri di pinggir Dermaga kayu, Lagi-lagi kita disajikan dua keajaiban alam yang kontras namun mempesona. Menoleh ke arah barat, menyeberangi Danau Batur dengan riak-riak kecil airnya yang biru, menjulang Gunung Batur yang gagah dengan puncaknya yang terlihat jelas. Namun, begitu menengok ke arah timur, sebuah pohon besar menaungi sebentuk altar batu yang membersitkan aroma magis. Tidak ada sesajen bunga atau buah layaknya altar persembahyangan, yang ada hanya puluhan tengkorak manusia yang berjejer rapi.

Tak perlu takut. Karena setiap kehidupan akan berputar pada satu arah yang pasti. Justru objek ini mengingatkan kita pada akhir kehidupan, yang membuat kita menjauh dari segala macam kesombongan dan keangkuhan.

Toyabungkah

Perjalanan kembali dari Desa Trunyan ke Kadisan, ada baiknya kita mampir sejenak ke kawasan wisata toyabungkah. Obyek wisata ini berupa sumber mata air panas alam. Objek ini banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk merendam badan karena dianggap dapat menyembuhkan penyakit khususnya penyakit kulit. Airnya ditampung pada suatu kolam kecil yang terletak disebelah danau batur. Toyabungkah termasuk wilayah Desa Batur terletak dikaki Gunung Batur atau dipinggir Barat Danau Batur yang jaraknya kurag lebih 6 km dari Desa Kedisan, 38 km dari Kota Bangli, dan 78 km dari Kota Denpasar.

Secara geografis Kabupaten Bangli, tempat Desa Trunyan ini berada merupakan satu-satunya wilayah Propinsi Bali yang tidak memiliki garis pantai. Namun demikian, potensi pariwisata alam yang dimilikinya tidak kalah menarik untuk kita nikmati . Selain objek wisata Kawasan Batur, yaitu Gunung Batur dan Danau Batur yang berada pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut dengan suhu udaranya berhawa sejuk pada siang hari, dan dingin pada malam hari, terdapat juga Keunikan lainnya yakni peninggalan purbakala, Prasasti Trunyan. Konon riwayatnya pada tahun Saka 813 (891 Masehi), Raja Singhamandawa mengizinkan penduduk Turunan (Trunyan) membangun kuil. Kuil berupa bangunan bertingkat tujuh ini merupakan tempat pemujaan Bhatara Da Tonta.

Kuil bertingkat tujuh ini dinamakan Pura Turun Hyang. Di dalamnya tersimpan arca batu Megalitik yang dipercaya dan disakralkan masyarakat Trunyan sebagai arca Da Tonta. Kuil ini dikenal pula sebagai Pura Pancering Jaga. Setiap dua tahun sekali di pura ini digelar upacara besar. Tepatnya pada Purnama Sasih Kapat. Masyarakat Trunyan merayakannya dengan pementasan tarian sakral, Barong Brutuk dan tari Sanghyang Dedari.





epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Barcelona Taklukkan Real Madrid 2-1

Barcelona menaklukkan Real Madrid 2-1 pada el Clasico perdana musim 2013/14 di Camp Nou, Sabtu (26/10/2013). Gol tuan rumah dihasilkan Neymar dan Alexis Sancez, sedangkan satu gol balasan El Real dihasilkan Jese Rodriguez.

Dengan kemenangan ini, Barca kian kokoh di puncak klasemen dengan raihan 28 poin dari 10 pertandingan yang sudah dilakoni. Blaugrana unggul enam poin dari Madrid, yang tertahan di peringkat ketiga. Barca pun menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di La Liga.

Barca mengawali pertandingan dengan bagus karena mereka langsung mendominasi permainan. Blaugrana terus mempertahankan ball possession, membuat Madrid lebih banyak bertahan. Alhasil, gol yang dinantikan publik tuan rumah terjadi pada menit ke-19.

Andres Iniesta menjadi auktor terciptanya gol tersebut karena bermula dari pergerakannya di lapangan tengah untuk menerobos barikade pertahanan Madrid, sebelum melepaskan umpan terobosan kepada Neymar di sisi kanan pertahanan musuh. Mengontrol bola, Neymar melepaskan tendangan dengan kaki kanan dan si kulit bundar yang lebih dulu menyentuh kaki Raphael Varane mengarah ke pojok kiri gawang tanpa bisa dijangkau Diego Lopez.

Gol tersebut menghentak pasukan Carlo Ancelotti, yang dalam laga ini memasang Sergio Ramos sebagai gelandang bertahan untuk berpasangan dengan Sami Khedira. Meskipun lebih banyak mengandalkan serangan balik, tetapi Madrid mendapatkan sebuah peluang terbaik pada menit ke-43.

Cristiano Ronaldo yang menyisir di sayap kiri melepaskan umpan silang ke mulut gawang. Khedira menyambutnya dengan sentuhan kaki kanan meskipun mendapat pengawalan. Sayang, bola tepat mengarah ke kaki Victor Valdes, sehingga selamatlah gawang Barca dari kebobolan. Babak pertama berakhir 1-0 untuk tuan rumah.

Di awal babak kedua, Madrid, yang bertahan dengan komposisi pemain seperti di awal laga, berusaha melakukan tekanan. Tetapi sejumlah serangan mereka menjadi mentah karena alurnya terputus di tengah, yang menjadi dominasi Barca. Malah gawang Lopez kembali mendapatkan ancaman serius di menit ke-55, ketika Neymar melakukan voli menyambut umpan panjang dari tengah. Lopez bereaksi dengan baik untuk membendung tendangan kaki kiri mantan pemain Santos tersebut.

Semenit berselang, Ancelotti menambah daya gedor timnya dengan memasukkan Asier Illarramendi, menggantikan Ramos. Dampaknya cukup bagus, karena mereka mendapatkan peluang bagus di menit ke-58 melalui Ronaldo. Sayang, tendangan keras kaki kiri mantan pemain termahal dunia itu usai menerima umpan Luka Modric, masih bisa ditahan Valdes sehingga hanya melahirkan tendangan pojok.

Menit ke-61, Madrid kembali melakukan pergantian. Pemain termahal dunia, Gareth Bale, ditarik keluar dan striker Karim Benzema masuk. Formasi ini memastikan Madrid menggunakan striker murni, karena mereka mengawali laga dengan hanya mengandalkan para gelandang serang. Masuknya striker asa Perancis ini bisa meningkatkan ball possession Madrid yang sebelumnya "tenggelam".

Bahkan pada menit ke-72, Madrid nyaris menyamakan skor jika tembakan Benzema tak mengenai mistar. Sayang, tendangan keras Benzema dari luar kotak penalti membentur pojok kiri atas gawang, padahal Valdes tak bereaksi.

Di tengah usahanya mencetak gol balasan, gawang Madrid justru kebobolan lagi pada menit ke-78. Kali ini giliran Alexis Sanchez yang memaksa Lopez memungut bola dari dalam gawangnya. Sanchez, yang menggantikan Cesc Fabregas, mencetak gol indah karena dari luar kotak penalti dia men-chip bola sehingga Lopez yang sudah out of position karena berdiri terlalu ke depan tak mampu menjangkau bola.

Lima menit berselang, Barca nyaris menambah keunggulan lewat bek kanan Dani Alves, yang sukses melakukan penetrasi ke kotak penalti setelah melewati dua pemain lawan. Beruntung bagi Madrid, karena Lopez mampu mengeblok tendangan Alves yang tinggal berhadapan dengannya.

Memasuki masa injury time, Madrid, yang melakukan serangan balik, mampu mencetak gol balasan lewat pemain pengganti, Jese Rodriguez. Menerima umpan silang Ronaldo dari sektor kiri, Jese, yang mendapat pengawalan dari satu bek Barca berhasil melepaskan tendangan keras dengan kaki kanannya dari luar kotak penalti. Valdes tak mampu menahan laju kencang si kulit bundar.

Sayang, ini adalah gol terakhir dalam laga tersebut, sehingga Madrid harus keluar lapangan dengan kepala tertunduk lesu. Sedangkan bagi Barca, kemenangan ini membuat mereka kian kokoh di puncak klasemen.

Susunan pemain

Barcelona: 1-Victor Valdes; 22-Dani Alves, 3-Gerard Pique, 14-Javier Mascherano, 21-Adriano; 6-Xavi Hernandez, 16-Sergio Busquets, 8-Andres Iniesta (Alex Song 77'); 10-Lionel Messi, 4-Cesc Fabregas (Alexis Sanchez 70'), 11-Neymar (Pedro 84')
Pelatih: Gerardo Martino

Madrid: 25-Diego Lopez; 15-Dani Carvajal, 2-Raphael Varane, 3-Pepe, 12-Marcelo; 4-Sergio Ramos (Asier Illarramendi 56'), 6-Sami Khedira, 19-Luka Modric; 22-Angel di Maria (Jese Rodriguez 76'), 7-Cristiano Ronaldo, 11-Gareth Bale (Karim Benzema 61')
Pelatih: Carlo Ancelotti

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Cara Install Android 4.3 (Jelly Bean) Ke PC/Netbook/Laptop Dual Boot dengan Windows

Setelah android 4.3 Jelly Bean rilis resmi. Tak lama kemudian Port untuk platform x86 atau varian PC/Netbook/Laptop pun juga ikut muncul di situs Android-x86.org, Versi yang ada adalah versi testing. Dan untuk versi 4.3 ini adalah versi universal jadi bisa untuk semua laptop. Untuk platform yang disupport adalah Intel Chipset dan beberapa varian AMD. Versi 4.3 ini juga sudah include ARM libraries, jadi beberapa aplikasi berbasis ARM bisa dijalankan.
Oke langsung saja, Unduh saja iso 4.3 yang ada di android-x86.org, sengaja tidak diberikan direct link, karena sewaktu-waktu link bisa dihapus (status testing).

Unduh, unetbootin:
http://unetbootin.sourceforge.net

Buat partisi ext4 atau ext3 dengan easeus partition manager (tutorial googling aja di inet).
http://www.partition-tool.com

Lalu buat Live USB.(dengan software unetbootin)
Setelah itu Boot melalui PC.

Warning:Lanjutkan dengan resiko anda sendiri.

Jika sudah yakin instalasi ke HDD, langsung saja pilih Installation Android-x86 to Harddisk.


Setelah anda membuat partisi ext3 di easeus partition manager, pilih yang ada label linuxnya untuk instalasi, jangan yang win95 atau FAT32, jika nekad ya hanguslah windows anda.


Lalu pilih ext3 untuk di format


 Jika sudah yakin klik yes saja untuk melanjutkan.

 
Selanjutnya install bootloader, untuk windows 7 sudah otomatis terdeteksi di grub. Jadi bisa dual boot langsung.


Jika system anda ingin dapat dimodifikasi dengan system operasi lain (linux atau windows via ext2read), maka buat system read-write.



Jika sudah lanjutkan saja untuk proses instalasi, jika sudah selesai reboot, dan pilih android 4.3 di menu grub. Dan selamat menikmati android 4.3 di platform x86.

Dalam contoh ini saya menggunakan Toshiba Portege M600, dan android 4.3 berjalan dengan sangat smooth, selain itu beberapa aplikasi yang hanya berjalan di arsitektur arm, dapat berjalan sempurna di x86 ini walau tidak semuanya.

Oke berikut adalah snapshot dari mesin laptop saya.







Bagaimana ulasan atau reviewnya:
Karena android 4.3 ini masih versi testing untuk platfrom x86, maka kejadian Force close, hang di mesin-mesin tertentu akan mungkin terjadi, walau di mesin untuk saya ngetest kejadian itu sangat jarang terjadi. Untuk performa tergantung mesin yang digunakan, di mesin core2duo bisa sampai 19ribuan antutunya, sempet juga mengetest antutu di Core i3, tembus 50ribu untuk antutu. Dan untuk x86 aplikasi benchmark system baru antutu yang berjalan stabil, quadrant masih force close.

Di Core i3 :D



Untuk Videonya Bisa dilihat disini. Dengan latar suara pedesaan pas mudik lebaran. :lol:

Ok Semoga berguna, selamat mencoba android-x86 4.3 di pc anda.
:D

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Kopi dan Seks Pagi Hari, Mana Lebih Menggoda?

 
Banyak cara dilakukan untuk meningkatkan semangat pagi hari. Olahraga misalnya. Kegiatan ini kerap dilakukan oleh orang-orang yang memiliki waktu khusus. Tapi bagi yang mengaku terhimpit waktu, bercinta di pagi hari sangat mungkin dilakukan. Alasannya: pada pagi tubuh akan melepaskan zat oksitosin lebih banyak. Zat ini bertugas memunculkan perasaan bahagia sepanjang hari. 

Selain itu, bercinta pada pagi juga dapat dijadikan sarana olahraga. Menggerakkan setiap otot tubuh dan latihan bagi paru-paru. Sama seperti aerobik. 

Cara lain meningkatkan semangat pagi: minum kopi. Dan cara ini ternyata lebih dipilih, dibandingkan dengan olahraga atau malah bercinta. Hal ini terungkap dari hasil survei yang dilakukan oleh jaringan hotel dan resor asal Paris, Le Méridien.  

Mereka meminta para tamu hotelnya di seluruh dunia untuk menjadi responden. Hasilnya: lebih dari setengah jumlah responden, yakni 53 persen memilih meminum kopi dibanding beraktivitas seks. Menikmati kopi disebut sebagai kegiatan paling ideal sebelum memulai hari. 

Fakta lain soal kopi yang diungkap adalah: 

- 58 persen responden menyenangi kopi untuk bersantai. Sementara 55 persen suka dengan cita rasanya.
- 51 persen responden bisa beraktifitas lebih lama tanpa seks daripada tanpa kopi. 
- 28 persen responden mengaku kurang kreatif tanpa kopi, 22 persen tidak dapat bangun dari tempat tidur, dan 16 persen lainnya mengatakan bahwa mereka tidak bisa berinteraksi dengan orang lain tanpa minum kopi lebih dahulu. 
- 81 persen responden membutuhkan dorongan kafein dari kopi ketika melakukan pertemuan panjang, sementara hanya 56% yang lebih memilih air mineral.  
 
Riset itu juga mengungkap bahwa candu kopi sudah melanda 54 persen responden. Sementara 78 persen responden memilih mengucapkan selamat tinggal pada alkohol, media sosial, dan seks daripada harus meninggalkan kebiasaan ngopi. 

Survei global pun menyatakan bahwa kafein kopi sangat memengaruhi aktivitas para wisatawan selama melakukan perjalanan wisata. Tradisi ngopi dan rasa unik dari berbagai negara memberi nostalgia tersendiri bagi wisatawan.

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Jangan Ucapkan Ini Pada Wanita Lajang

 
Ada banyak alasan mengapa wanita tetap melajang di usia mapan. Mulai dari fokus terhadap karier hingga belum menemukan pasangan yang cocok.
Kondisi ini pun kerap mengundang rasa penasaran dari orang-orang sekitar. Tak sedikit dari mereka melontarkan pertanyaan yang sebenarnya bersifat pribadi. Alih-alih senang dinasihati, wanita lajang justru akan terbebani.
Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya Anda menyimak hal-hal yang pantang diucapkan kepada wanita lajang seperti dilansir laman Boldsky berikut ini.
Kapan menikah

Ini merupakan hal utama yang pantang ditanyakan kepada wanita lajang. Anda mungkin peduli dengan kondisi sahabat yang tak kunjung menikah. Namun bukan berarti Anda bebas menanyakan hal ini. Bertanya kapan wanita lajang menikah sama saja membuatnya malu dan tak berharga.

Saat saya seusia kamu

Tak ada wanita lajang suka dibandingkan dengan wanita yang sudah menikah dan punya anak. Terlebih saat teman atau keluarga berkata,"Saat saya seusia kamu saya telah punya dua anak." Anda harus paham bahwa zaman telah berubah dan wanita lajang cenderung lebih fokus dengan karier.

Sudah berapa lama melajang?

Ini merupakan pertanyaan paling canggung yang dilontarkan kepada wanita lajang. Anda harus menempatkan diri dalam posisi mereka untuk memahami perasaan wanita lajang saat mendapatkan pertanyaan tersebut.

Punya anak sebelum usia 30

Banyak orang berpikir bahwa wanita seharusnya punya anak sebelum menginjak usia 30 tahun. Namun, bukan berarti Anda harus mendesak teman yang masih lajang untuk segera mencari pasangan dan memiliki anak.

epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Copyright © 2012 SANKARACARYA .