Tradisi kenaikan harga di tengah bencana
Hampir setiap awal tahun, masyarakat selalu mendapat 'hadiah' kenaikan harga sejumlah harga bahan kebutuhan pokok yang membumbung tinggi. Musim penghujan yang panjang ditambah bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Indonesia, menjadi alasan pemerintah saat harga pangan melonjak.
Sudah lebih dari sepekan Jakarta dikepung banjir. Jalur utama pengiriman logistik yaitu Jalur Pantai Utara Jawa, pun tenggelam. Ribuan truk pengangkut kebutuhan bahan pokok tertahan. Arus distribusi barang terhambat. Akibatnya, stok bahan pangan di beberapa daerah menjadi kosong. Kondisi ini berimbas pada naiknya harga bahan kebutuhan masyarakat.
Kondisi serupa juga terjadi di ujung Pulau Sumatera dan Sulawesi. Wilayah penghasil produk hortikultura di Sumatera Utara, tepatnya, Kabupaten Kabanjahe, atau wilayah Sinabung, mengalami gagal panen. Penyebabnya, erupsi gunung Sinabung. Sudah lebih dari 3 bulan Sinabung tak henti mengeluarkan awan panas yang membuat tanaman warga di lereng gunung itu gagal panen.
Yang tak kalah memprihatinkan terjadi di Manado, Sulawesi Utara. Banjir bandang yang terjadi pekan lalu membuat distribusi barang kebutuhan masyarakat terganggu. Kondisi ini membuat kenaikan harga menjadi tak terhindarkan. Hal itu diakui pemerintah.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengakui, di beberapa titik bencana, terjadi kenaikan harga yang signifikan, mencapai 7 persen. Bahkan, harga produk produk hortikultura bisa naik hingga 40 persen.
"Kebutuhan segar pasti mengalami kenaikan harga, tapi kami belum mendapat catatan resmi," ungkapnya.
Kementerian Perdagangan meyakini inflasi awal tahun ini akan melonjak. Salah satunya karena faktor alam dan cuaca yang disebut-sebut mempengaruhi harga pangan. Bahkan, pemerintah menganggap kenaikan harga di awal tahun sudah menjadi hal biasa. "Kita harus lihat, Januari secara historis memang agak tinggi dibanding bulan lainnya," katanya.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui bahwa ada banyak faktor yang menunjukkan tanda-tanda inflasi melonjak di awal 2014. Tapi, dia optimis target inflasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini sebesar 4,9-5,5 persen masih realistis.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, pemerintah menargetkan inflasi tahunan di kisaran 5,5 persen. Tahun lalu, inflasi tahunan terealisasi 8,38 persen, lebih tinggi dari target APBN-Perubahan yang mematok 7,2 persen.
epsilon
BalasHapusAlat Pembesar Penis
ProExtender Alat Pembesar Penis Alami
Celana Vakoou Pembesar Penis Asli Amerika
Vakum Pembesar Penis Alami
Kosmetik Alami
Whitening Scrub 2 Minutes Cream Pemutih Badan
Cream Whitening C Pemutih Selangkangan Dan Ketiak
Yofume Cream Perontok Bulu
Obat Pemutih Kulit Seluruh Badan Alami
Cream Pembesar Payudara Alami Houmeiren
Body Stretch Mark Cream Penghilang Selulit
Tensung Cream Pemutih Wajah Siang Malam
Moment Glucogen Produk Pemutih Kulit Alami
Puerarin Kapsul Obat Pembesar Payudara Alami
Obat Kuat Pria
Obat Kuat Alami Nangen Zengzhangsu Kapsul
Cialis Tadalafil 50mg Obat Disfungsi Ereksi
Black Ant Africa Kapsul Obat Kuat Pria Alami
Cialis Tadalafil 20mg England Obat Kuat Pria Alami
Levitra 100mg Vardenafil Germany Obat Kuat Pria
Viagra Asli Usa 100mg Obat Kuat Pria Perkasa
Maximum Power Obat Kuat Tahan Lama
Red Cialis Viagra Obat Kuat Paling Ampuh
Obat Kuat Pria Perkasa Maxman Kapsul
Moment Coffee Kopi Cinta Meningkatkan Stamina Pria
VmenPlus Obat Kuat Alami Penambah Stamina Pria
Procomil Spray Obat Tahan Lama
Obat Pelangsing Badan
Obat Pelangsing Alami Fatloss Jimpness Beauty
Obat Pelangsing Tubuh Alami Fruit Plant USA
Obat Pelangsing Alami Meizitang Botanical
Abc Acaiberry Obat Pelangsing Badan Alami
Obat Pelangsing Badan Alami Hoodia Slimming
Bio Slim Herbal Obat Pelangsing Alami
Herbal Slim Plus Obat Pelangsing Badan Alami
Moment Slimmer Tubuh Langsing Sehat Alami
Quick Slim Herbal Plus Obat Pelangsing Cepat Alami
Obat Pelangsing Tubuh Alami Lida Dali Daidaihua
Klik salah satu
Call/WA :082 243 552 615
BBM : 2BAF89B3