Hati-hati : Laki-Laki Akan Cepat Punah Dari Muka Bumi!

1383952268588112525
theatlantic.com
Di berbagai lingkungan yang saya temui, selalu saja saya dapati jumlah populasi laki-laki lebih sedikit dari jumlah populasi wanitanya. Dulu sewaktu saya masih bersekolah, kelas-kelas tempat saya belajar selalu didominasi murid perempuan. Saat kuliah juga begitu. Banyakan mahasiswinya daripada mahasiswanya. Setelah dewasa, bekerja, berkeluarga, bertetangga , keadaan tak jauh berbeda. Jumlah bayi perempuan yang dilahirkan tetap melebihi jumlah bayi laki- laki. Dari dulu sampai sekarang komposisinya tak pernah berubah.

Menurut sahibul hikayat, perbandingan populasi laki-laki dibanding populasi perempuan dalam rentang usia yang sama di seluruh dunia adalah 1 : 3. Artinya, jumlah perempuan adalah tiga kali lipat jumlah laki-laki. Satu laki-laki dikelilingi 3 perempuan.

Katakanlah data perbandingan jumlah populasi tersebut valid, hal ini dapat dijadikan alasan yang sangat tepat bagi laki-laki untuk berpoligami, karena bukankah  jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki? . Artinya akan banyak perempuan yang tidak kebagian laki-laki untuk dinikahi.
Secara hitung-hitungan yang ngasal, memang kelihatannya seperti itu. Satu orang laki-laki menikahi tiga perempuan. Sederhana saja, semuanya kebagian dan habis perkara. Tapi kan masalahnya tidak sesepele itu. Berapa banyak sih perempuan di dunia ini yang sudi dimadu, sementara di lain pihak, tidak semua laki-laki juga punya keinginan menikah ganda.  Banyak laki-laki yang setia di muka bumi ini lho, termasuk sahabat-sahabat saya para Kompasianer pria disini, semuanya setia-setia, dijamin deh ..

Kepunahan kromosom Y

Kemarin saya membaca berita yang melansir hasil penelitian yang lumayan mengejutkan, tentang ancaman kepunahan populasi laki-laki dari atas muka bumi ini. Asli nggak kepikiran kalau laki-laki bakal punah. Namun setelah membaca berita itu, saya jadi setengah percaya, karena tanda-tandanya sudah mulai tampak dari sekarang.  Ya itu tadi, makin sedikit saja bayi laki-laki dilahirkan dibanding bayi perempuan.

Menurut ilmu Hereditas yang saya pelajari di SMA dulu, jenis kelamin laki-laki ditentukan oleh kromosom jenis Y. Saya masih ingat penjelasan Bapak Guru Biologi waktu itu , bahwa rumus kromosom untuk jenis kelamin laki-laki adalah XY, sementara perempuan adalah XX, yang semua kromosom itu diwariskan dari Ayah-Ibunya. Dari rumus ini, orang –orang lantas menginterpretasikannya secara sentimental : Ayah (laki-laki) itu bersifat tegas namun egois, sementara seorang ibu (perempuan) selalu bersikap adil dan sayang kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan , hehee … selalu ada celah untuk pembenaran sifat gender ya ?
Masalahnya, menurut peneliti Genetika dari Universitas La Trobe – Australia, Professor Jenny Graves, kromosom Y yang menentukan jenis kelamin laki-laki tersebut memiliki sifat yang kurang stabil. Kromosom ini mengalami penyusutan yang sangat signifikan setelah berevolusi selama jutaan tahun. Menurut penelitian Graves, sekitar 166 juta tahun yang lalu, kromosom laki-laki memiliki 1.999 gen, namun sekarang hanya tersisa 45 gen saja
(http://teknologi.news.viva.co.id/news/ ).
 
Hal ini bisa terjadi karena dominasi kromosom X terhadap kromosom Y yang menyebabkan jumlah kromosom Y semakin menurun (hmm .. Inilah sisi keperkasaan wanita, kawan ! ) , selain itu ketidak stabilan kromosom Y terjadi karena testis dinyatakan kurang baik bagi proses perbaikan kromosom Y. Maksudnya begini : dalam proses pembuahan, terjadi mutasi, pembatalan, dan penyisipan dalam testis, yang menyebabkan kromosom Y tidak dapat bergabung dengan sel telur yang sudah terseleksi. Walhasil, seleksi tidak berjalan dengan baik sementara pembuahanpun tidak berhasil. Yang parah, dalam proses ini kromosom Y malah berubah ujud menjadi kromosom X, dan yang lebih parah lagi, kromosom Y malah mengalami kematian.
Akan muncul jenis Hominid baru

Sahabat Kompasianer jangan dulu khawatir, penyusutan kromosom Y tidak akan memusnahkan spesies manusia dari jenis laki-laki begitu saja dari muka bumi. Masih ada harapan baru. Yang akan mengalami kepunahan hanya jenis laki-laki seperti yang ditemui sekarang ini. Kromosom Y memang akan mengalami penyusutan , namun akan terus berevolusi. Nah evolusi ini akan mengubah komposisi kimiawi dalam kromosom Y, yang pada jangka panjang akan membentuk kromosom Y jenis baru. Kromosom Y jenis baru ini, jika berhasil membuahi sel telur, akan menghasilkan individu manusia dari jenis yang baru juga, dan kemungkinan individu baru tersebut akan memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dari sifat laki-laki generasi sebelumnya. 

Yah, tapi itu kan kata Professor. Kita lihat saja nanti, apakah penelitiannya akan terbukti ataukan tidak. Namun kelihatannya akan sulit bagi kita melihat hasilnya, karena semua yang diprediksi Professor Graves itu baru akan terjadi 5 juta tahun yang akan datang. Masih lama banget, bête kan nungguinnya? Jadi sekarang santai saja dulu, tidak usah panik atau berpikir yang ekstrem semisal menimbun laki-laki ( memangnya solar, ditimbun ! ). Lebih baik sayangi saja kaum pria yang jumlahnya makin sedikit saja dari hari ke hari. Bagaimana, setuju ? Nah, selamat berakhir pekan teman-teman, bahagiakanlah dirimu :)

Salam sayang,



epsilon

0 komentar:

Om swastyastu

Copyright © 2012 SANKARACARYA .