POLITIKUS MASA DEPAN

RAJA JULI ANTONI, POLITIKUS MASA DEPAN

Saya mengenal Raja Juli Antoni pada saat pilgub DKI..

Pada waktu itu Toni - begitu saya memanggilnya - sering mengawal Ahok kemana-mana, baik ketika blusukan maupun ketika berhadapan dengan media.

Dari perbincangan ketika sedang bersama, saya baru tahu bahwa Toni adalah orang Muhammadiyah (atau setidaknya dia pernah disana), dan pengagum Buya Syafii Maarif. Nilai-nilai Buya lah yang dia bawa dalam kesehariannya.

Dari Toni juga saya mengetahui Partai Solidaritas Indonesia  dan segala kiprahnya, tentang idealisme politiknya, tentang langkah2nya. Dan berkat tangan dinginnya sebagai Sekjen disanalah, PSI bisa lolos sebagai peserta Pemilu 2019.

Dari sini bisa kita lihat bahwa Toni adalah seorang politikus yang bukan "poli tikus". Dia orangnya argumentatif, pendengar yang baik dan mampu menyampaikan masalah dengan runut termasuk solusinya.

Melihat dia tampil berhadapan dengan Fadli Zon di acara ILC, saya melihat ada dua wajah baru dalam perpolitikan kita, yaitu wajah OLD dan wajah NOW.

Toni tampil dengan gaya baru politikus muda yang segar dan tidak menyerang. Tidak merasa menang sendiri dan cara berfikirnya konstruktif. Beda dengan Fadli yang mengandalkan otot dan ngotot, yang meremehkan lawan dan berbelit2 ketika menyampaikan.

Inilah model politikus kita ke depan, seperti Toni. Orang-orang yang nantinya menguasai Senayan dengan idealisme membangun negara, mencari nilai bukan saja materi, seperti yang sudah dicontohkan Jokowi dalam memerintah negara.

Model Fadli sudah ketinggalan zaman...

Ibarat mobil, Toni itu mobil keluaran terbaru yang ketika distarter suaranya lembut dan menenangkan. Duduk di dalamnya nyaman dengan jok kulit empuk dan sound sistem yang menawan. Suara hening karena peredamnya mahal dan tidak rewel karena semua onderdilnya kualitas jempolan..

Kalau Fadli...

Sudah bempernya selalu copot di jalan, catnya rusak karena di dempul di pinggir jalan, sound sistemnya pake aki buatan, joknya suka ke belakang sendiri jadi nyetirpun tidak nyaman, bagasi belakang suka terbuka sendiri tanpa ada yang megang, dan mesin brebet bet bikin was was ketika dalam kondisi macet dan di tanjakan..

Toni adalah mobil yang akan kita pamerkan di jalanan, sedangkan Fadli masuk bengkel terus karena sudah tidak layak jalan..

Begitulah, kampret kampret yang durhaka..

Saya mau ngopi dulu ahhh..




www.dennysiregar.com

0 komentar:

Om swastyastu

Copyright © 2012 SANKARACARYA .