Onani dalam pandangan hindu
Dalam
pandangan agama Hindu, masturbasi dianggap perbuatan dosa. Didalam
Parasara Dharmasastra dinyatakan bahwa “Seorang kepala rumah tangga yang
gila nafsu birahi, mengeluarkan sperma (benihnya) ke tanah (melakukan
masturbasi) harus mengulang mantra Gayatri
seribu kali dan melaksanakan pranayama sebanyak 5 kali” (Parasara
Dharmasastra XII.58). Apabila seorang laki-laki membiarkan air maninya
tercecer di tanah, ia harus melakukan penebusan dosa dengan berjapa
Gayatri Mantram sebanyak 1000 kali (mengucapkan sebuah mantram yang
bersumber dari kitab suci Rg.Weda III.62.10) dan melaksanakan Prāṇāyāma
sebanyak lima kali sebelum berjapa. Sedangkan didalam Manawa
Dharmasastra dinyatakan “Hendaknya ia tidak sendirian, tidak pernah
menyia-nyiakan kejantanannya. Karena yang dengan sengaja menyia-nyiakan
kejantanannya (onani) adalah melanggar pantangan” (Manava Dharmasastra
II.180). Aturan yang hampir sama juga dinyatakan dalam Visnu
Dharmasastra XXVIII.48. Pantangan yang dimaksudkan untuk peningkatan
ketahanan mental dan untuk tidak mudah terpengaruh oleh apa yang dapat
menggiurkan pikiran dan perasaan. Apabila sudah terlanjur maupun dengan
tidak sengaja melakukan masturbasi, harus melakukan penebusan dosa.
“seorang siswa dwijati yang dengan tidak sengaja telah menyia-nyiakan
kejantanannya pada waktu tidur, harus memuja sanghyang Surya dan
kemudian tiga kali mengucapkan mantra Rik yang mulai dengan ucapan
‘berikanlah kekuatanku kembali kepadaku’” (Manava Dharmasastra II.181).
Menyia-nyiakan kejantanannya pada waktu tidur misalnya mimpi yang
menyebabkan maninya keluar selagi tidur. Mantra Rik yang dimaksud adalah
mantram dari Rg Veda. Bandingkan dengan Visnu Dh.S. XXVIII.51. Dari
sudut pandang kedokteran Ayur Veda, ” Bersanggama atau melakukan
hubungan seksual yang berlebihan. Pada laki-laki yang banyak
mengeluarkan sperma atau air mani, baik akibat bersanggama maupun onani,
dapat mengakibatkan pittaja atau gangguan pada unsur pitta, Jikalau
terjadi penurunan unsur pitta di dalam tubuh, maka akan muncul tanda dan
gejala; Suhu tubuh menurun, Kekuatan mencerna dan metabolisme dalam
tubuh menurun, Kurang bergairah dalam segala segi, termasuk gairah
seksual (Nala, parisada.org). #kompasiana #mastrubasi_perspektif_hindu
epsilon
epsilon
0 komentar:
Om swastyastu